Skip to main content

Posts

When I don't feel like writing

#doodlechallenge instead of #writingchallenge . Writing thoughts should be joyous, when we don't feel like writing, we doodling. I miss trees and the sound of water stream. Imagining myself sitting under the tree in silence, contemplating. Ahhh.... 

an open question

What does it take to make an employee feel worthy in their position? Or that is actually not the right question. Years ago, my former senior was always asking "what do you like to do here? use this office to grow" everytime he asked this my mind started wandering, although it was nice to hear, but to be very honest I did not see its practicality. then I asked "if I want to do what I like, then who will take my tasks now?" He only answered with uncertainty. Then my premise was right. It is nice to do what I like, but one should always prioritise doing what is necessary. Once he tried to tackle my task, dealing with spreadsheets, hundred sites to be monitored. Data and monitoring numbers were not familiar in my field, the relationship business. I once designed and working on a database with my software developer consultant, based on what I had learned in my campus. Then I took a 2-weeks leave, it was rebuilt to spreadsheet format. M...

Pemikiran

Pagi ini Pak Nasarudin Umar memberikan pandangannya mengenai pendidikan dalam Islam dan pengalaman beliau setelah mengikuti Konferensi Negara Islam yang diselenggarakan minggu kemarin di Jakarta.  Negara-negara Islam hadir dalam konferensi tersebut yang mengkhususkan untuk membahas penyelesaian masalah antara Israel dan Palestina.  "Terlalu sering kita mengonsumsi pemikiran yang berasal dari tempat lain yang berbeda dengan kita. Sudah saatnya kita, Indonesia, menjadi pusat pemikiran yang kemudian menyebarkannya ke tempat-tempat lain. Bayangkan, masalah Israel - Palestina dibahas di Indonesia, begitu jauhnya untuk mencari solusi. Bagaimana bisa mendapat solusi untuk permasalahan di Timur Tengah, ketika tiap hari mereka dilanda perang?" Beberapa hari lalu saya baru membahas dengan @novalpas soal perkembangan pemikiran di ranah sosial media yang gemar menceplok pemikiran barat/ peradaban mengenai pandangan terhadap Islam/ agama. Padahal peradaban tersebut memiliki tr...

Canda bukan tidak waspada

10.40. “Bom di Sarinah?” “Iya, istriku kabarin ini dari Sarinah”, ujar salah satu rekan di kantor sambil terus mencari berita. Suasana kantor di lantai 4 ini masih tenang, semua sibuk dengan tugasnya. Beberapa mungkin sedang melihat berita dari komputernya dan ponselnya masing-masing. Berita terus bermunculan, spekulasi pun tidak kalah cepatnya. Rekan-rekan bersahutan mencoba memberikan informasi versi-nya dari beberapa muka perangkat komunikasi miliknya. Saya mengamati dari meja, sambil bertukar kabar dengan teman-teman dekat dan keluarga. 11.06 Semua terlihat gelisah di mejanya, dan mulai berkumpul di pantry. Teman ekspatriat masih belum sadar dengan apa yang terjadi karena kami ribut dalam bahasa Indonesia. Gambar-gambar dari TKP bermunculan, beberapa lupa melakukan sensor. Spekulasi mengemuka, dari siapa yang melakukan, teori konspirasi, sasaran teror, aksi tembakan membabi buta, bom yang menyebar seantero jakarta, dan sebagainya. Di saat seperti ini, saya me...

Apa yang membuat manusia menjadi manusia

Tetikus yang digenggamnya sudah berkali-kali maju mundur ke kiri-kanan, ke depan-belakang, dan berputar-putar, tapi tak ada yang berubah di layarnya. Hanya baris-baris sel, angka, dan kalimat-kalimat singkat yang berjejalan di tabel berukuran 418x595 sel. “Mungkin, aku hanya bosan”, gumamnya. Ia pun melangkah ke pantry, membuka kulkas hanya untuk melihat ada apa disana, menenggak air dingin, memandang jendela, lalu kembali ke mejanya. Sudah 4 tahun ia bergulat dengan rutinitasnya. Sejak lulus dari universitas, Ia setia bekerja dengan ukuran tim yang tidak pernah besar, tidak lebih dari 30 orang. Sesekali pernah terbayang mengais nasib di organisasi yang lebih besar, namun langkahnya surut ketika melihat semakin berbelitnya birokrasi ketika organisasi membesar. Katakanlah, itu memang asumsinya sendiri. “Saya suka duduk di pojok sini, dekat jendela dan bisa melihat lebih luas ke segala penjuru”, ujarnya ketika semua anggota tim mengatur tempat duduk. Dulu Ia duduk di pi...

Digital impact, an introduction

Last Friday, I went to work by booking a private bike ride. I pinned my pick-up location and tracked down its departure with my phone. Arrived early in the office, I searched for a smartphone for my father. These past 3 days, an e-commerce community held an online shopping party. They put nation-wide advertisements all over places, including national television.  Then I opened my email which had already linked to several websites and applications. I read through several social media outlets to find new articles from various writers and influencers. A message came from my friend in London, we were discussing about everything while catching up with the time difference. Good thing was she had insomnia. In the afternoon, I went home by a ride-sharing service. This time, I got a property marketer. So I reached home with various stories about gemstones and property business from the today’s driver. That was an interesting Friday. This story is not unique. It is happening to everyon...

8 reasons (still counting) on why I believe in Islam

I realise that I have been living in circumstances that really support me to become a Muslim. I was born Muslim, raised with Islamic teaching, and the country is home for hundred million of Muslims where happens to be the biggest Muslim population in a single country. This is often seen as an admirable situation for some sisters and brothers who live in a challenging environment to practice Islam. Given that vast opportunities to observe, learn, and practicing Islam, I want to humbly share my view about Islam. Well. Let’s start. Islam has taught me about: 1.        Balance (At Tawazun). I remember when I was a kid, I questioned myself on why is everything always have its opposite side. Each thesis has an anti-thesis, light – dark, tall – short, earth – sky, and there is always a spectrum between them. I keep that observation on a back of my mind when observing everything that happens in life. Later I found the explanation in the Quran. Read (4:171) ; ...

Setipis kulit ari

Terkadang yang membuat sedih bukan kekecewaan, tetapi penyadaran bahwa ternyata rasa syukur yang dimiliki selama ini setipis kulit ari. Pagi itu, seperti biasa saya melalui kawasan industri di dekat rumah. Sudah beberapa minggu saya tidak naik kereta karena kepadatannya yang luar biasa. Maka saya menggunakan ojek aplikasi yang sedang naik daun beberapa bulan belakangan. Berangkat dengan motor artinya saya melalui jalur-jalur pemukiman di sekitar rumah dan kawasan pabrik. Pemandangan baru, jelas! Barisan rumah-rumah bedeng dari papan atau seng, kali yang hitam, jembatan yang hanya muat satu motor dan dilalui secara bergantian, got-got yang menguapkan bau, dan anak-anak sekolah yang berjibaku di jalanan sambil mengayuh sepeda. Kepulan asap knalpot dan debu-debu sudah jadi sahabat paru-paru. Namun mata saya tertumbuk pada seorang bapak tua yang mengangkut keranjang-keranjangnya. Bapak itu berjalan kaki di trotoar kawasan industri. Pemandangan kontras dengan latar belakang truk-truk,...

Tentang pilihan

Dari sekian banyak keterampilan hidup yang perlu dimiliki oleh seseorang untuk bisa menjalani hidup, salah satu yang terberat adalah kecerdasan dalam memilih. Manusia selalu dihadapkan oleh pilihan di setiap waktunya. Pilihan dan keputusan yang beragam tingkat kompleksitas dan kesulitannya silih berganti harus dihadapi tanpa kecuali.  Koragaman kompleksitas pilihan yang dihadapi maniusia tidak hanya dipengaruhi oleh aspek kondisi keuangan, namun ada aspek pandangan hidup, lokasi, dan kesempatan yang dimiliki. Aspek ini terikat erat pada lingkungan dan waktu dimana keputusan itu harus dibuat.  Keahlian membuat keputusan menjadi sangat krusial di era sekarang ini, dimana begitu banyaknya informasi yang kita dapatkan baik secara online maupun offline. Ketika internet belum merajalela, pilihan dan akses terhadap informasi terkait hanya terbatas pada lokasi dan kemampuan seseorang dalam mencari informasi yang ia butuhkan. Namun, ketika internet masuk dan menjadi bagian kese...

Rakus!

2012 "Mba, ini pembangkit listriknya mati total," Bimo menyodorkan foto hasil kunjungannya ke salah satu desa di Bengkulu. Dalam foto itu saya hanya melihat bendungan beton kosong melompong, tanpa setetes air pun di dalamnya. Ah.. miris.  Bimo sedang magang di kantor kami. Ia bertugas untuk kunjungan lapangan dan mewawancarai warga desa pengguna pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Ia kemudian melanjutkan temuannya di Bengkulu.  "Saya merasa aneh sungai kecilnya bisa kering gitu mbak, trus saya naik sedikit ke atas, ternyata kebunnya sudah jadi sawit semua mba. Tanahnya merah-merah," pahit ia bercerita pada kami. 2013 Lain waktu, berkunjung saya ke salah satu desa di Sumatera Barat. Lokasi PLTMH kali ini ada di dalam perkebunan sawit. Setelah melapor diri ke kantor kecamatan, kami beriringan masuk ke wilayah desa dan melewati baris-baris kebun sawit. Setelah 2-5 kilometer berjalan masuk melintasi tanah-tanah merah, pandangan saya sampai ...

Pesannya untuk kami

Lepas Shubuh pengeras suara masjid dibunyikan setengah jam setelah shalat berakhir Aku tahu ini pasti pengumuman itu, "Telah berpulang ke rahmatullah Bapak fulan bin fulan...." Aku masih di sajadah sambil menyimak Telepon genggamku bergetar, sebuah pesan masuk, "Telah berpulang ke rahmatullah, ayah kami..." Aku terhenyak, lama menatap layar Pelajaran apa ini, Allah? Malam sebelumnya, keluarga berkumpul Tepat 7 hari sebelumnya nenek kami berpulang di waktu subuh Di waktu yang sama saat aku duduk Jumat pagi ini, menyimak berita duka yang datang silih berganti Nenek berpulang ketika aku sedang di tempat dengan perbedaan waktu 2 jam lebih awal Aku sedang bersiap di lobby hotel, 2 jam lagi pesawatku terbang membawaku pulang When the news came, I stopped, was this real? And I did not cry Teteh bilang, "kamu bisa dipercepat pulangnya?" Tidak, hanya ada satu penerbangan ke Jakarta. Aku tiba sore Aku tidak bisa melihat ...

Melatih rasa

“hhhh… kenapa sih harus gitu-gitu amat bacaannya, Allah juga ngerti lah bacaan Al Quran kita” Sambil bersungut-sungut dalam hati, saya duduk bersama muslimah lain di masjid kecil tempat salah satu ustadz mengajar materi pesantren akhir pekan. Sambil duduk berjajar, masing-masing diuji lafal huruf, tanda baca (tajwid), dan panjang pendeknya. Teman sebelah sudah fasih sekali karena les di tempat lain. Saya si pembangkang ini berpikir keras, hal yang terlihat mudah ini kenapa susah sekali. “Gw kan belajar iqra dari kecil, lha ini kenapa jadi susah amat!” Di pesantren akhir pekan ini, fasilitasnya menggunakan fasilitas santri usia SMP. Terkadang kami bertemu dengan mereka yang sedang bersiap-siap, atau mencuci baju. Kami tidur di ruang kelas mereka, mandi juga di kamar mandi mereka yang kecil dengan ember yang harus bergantian dengan kamar mandi sebelahnya. Seadanya saja. Sebenarnya malu sih kalau mengeluh terus, melihat anak-anak ini yang terlihat bahagia saja. Untuk urusan maka...