Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2007

Minder

kata ini lekat dengan saya, akhir-akhir ini. kenapa? lately, saya berpikir tentang diri saya sekarang pencapaian dan prestasi yang telah saya peroleh sampai saat ini kesimpulannya : tanggung ya, tanggung karena sifat pembosan saya sedang mencapai titik terkuatnya setiap saya berkaca pada lingkungan yang melingkupi sekarang saya merasa berada hampir di bawah tanah tak ada prestasi tidak bangga dan parahnya kehilangan kepercayaan diri minder ini membuat mata saya panas saat kuliah bagaimana hampir semua di lingkungan saya tahu apa yang harus mereka kejar untuk masa depan dan jika saya kembali pada diri sendiri yang saya temui hanyalah pergulatan batin antara mimpi-mimpi bersifat sosial saya dan prestasi profesi yang mudah untuk terukur dengan uang, perusahaan bagus,dan reputasi bagaimana batin saya mempertanyakan konsep kemapanan individual yang dapat dengan mudahnya menjadi cita-cita dari tiap sarjana teknik ini tetapi lalu saya berpikir apa pikiran saya ini begitu negatifnya terhadap p

Zus Atiek Wannabe

akhir-akhir ini saya lagi semangat-semangatnya pake jilbab panjang. Kenapa ya? akh, saya anggap itu sebuah fase percobaan atau masih terbawa suasana arabia. tapi, saya jadi berpikir ulang. Dulu, waktu smp, saya berantem terus sama mimi (ibu) tentang keinginan saya pakai jilbab. akhirnya saya pendam keinginan itu dan bilang sama diri sendiri. Kalau saya udah kuliah, pake jilbab. Tidak diucap, hanya di hati. Dan saya pun lupa pada akhirnya. Tapi ternyata Allah sudah mencatatnya terlebih dulu. tanpa reminder ber alarm-pun Dia sudah ingat. alhasil setelah patah hati, *walah bahasanya*, lebih tepatnya merasa hampa dan kosong. yakin se yakin-yakinnya menutup aurat saya. ow.. klise.. Tapi bagi saya, jilbab itu penghormatan saya terhadap diri sendiri. Sejak dulu saya tidak suka ada laki2 ngeliatin saya, saya takut, karena tidak tahu apa yang ada di pikirannya. Apakah baju saya terlalu ketat, terbuka? ah pusing!!waktu smp pelecehan seksual jalanan itu kadang saya alami, mulai dari kernet iseng

Digusur!!

iya, di RT tetangga lagi jaman gusur-gusuran. bukan sama kamtib, tapi juragan madura yang punya duit di karung2 rumahnya. iya, di karung, bukan di bank! asisten rumah tangga saya harus buru-buru pulang akhir-akhir ini. Dia ketakutan kalau saat ia pulang kerja, sebagian tembok rumahnya sudah rata sama tanah. Ternyata itu kejadian kemarin, pulang dari rumah saya, sebagian tembok dapurnya sudah rata. wah, gak kebayang rasanya gimana. Susah memang jadi rakyat kecil di jakarta. Parahnya yang digusur memang penduduk asli sini. Harga tanahnya jauh di bawah harga pasar. Jelas saja tetangga-tetangga termasuk saya tidak mengijinkan mereka menjual tanahnya, mau tinggal dimana lagi coba. sulit hidup di jakarta. lagi jaman pilkada begini harusnya bisa tuh jadi bahan pertimbangan untuk memilih ya. Pilih yang ganteng ato kumisan? hueheueh urusan gusur menggusur ini memang pelik.

Mecca-Madina

Rindu itu sedikit terbayar di Raudhah dan Kabah Kesetiaan dan keberanian yang terpapar di Baqi dan Uhud. yah, mimpi itu memang sedikit demi sedikit terwujud, aku harus kembali lagi kesana. harus! untuk wukuf dan lempar jumrah. harus dimulai dari sekarang menebus mimpi2 itu.