Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2008

Ditampar Kaca Spion

Termenung membaca sebuah cerita dari Andy F Noya, wartawan yang sering kita lihat di acaranya, Kick Andy. Mengenai kegundahannya menjadi orang kaya. Cerita terakhir yang membuat saya termangu, memandangi email hasil forward dari milis mahasiswa. Sepenggal cerita 'Kaca Spion' dari Andy F Noya ". .ketika mobil saya ditabrak sepeda motor dari belakang. Penumpang dan orang yang dibonceng terjerembab. Pada siang terik, ketika jalanan macet, ditabrak dari belakang, sungguh ujian yang berat untuk tidak marah. Rasanya ingin melompat dan mendamprat pemilik motor yang menabrak saya. Namun, saya terkejut ketika menyadari yang dibonceng adalah seorang ibu tua dengan kebaya lusuh. Pengemudi motor adalah anaknya. Mereka berdua pucat pasi. Selain karena terjatuh, tentu karena melihat mobil saya penyok.. Hanya dalam sekian detik bayangan masa kecil saya melintas. Wajah pucat itu serupa dengan wajah saya ketika menabrak kaca spion. Wajah yang merefleksikan ketakutan akan akibat ya

Tidakkah kamu malu?

Kalau agama harus dipisahkan dari kehidupan manusia, kenapa kamu percaya bahwa Tuhan itu Maha Pencipta, Maha Mengatur alam semesta. Kenapa kehidupan beragama hanya milik kamu dan Tuhanmu, sementara Ia telah menciptakanmu, saudara-saudaramu, kerabat-kerabatmu, pemimpin-pemimpinmu. Ia yang telah menciptakan sistem tata surya dengan berbagai macam bintang, planet, dan benda-benda langit lainnya. Jika kehidupan beragama hanya antara kamu dan Tuhanmu, kenapa kamu percaya bahwa Tuhan lah yang telah menciptakan ekosistem ini, mengapa kamu tidak heran mengapa planet dan benda-benda langit bergerak teratur di jalurnya. Tidakkah kamu melihat tanda-tanda kebesaranNya? Bahwa benda mati sekalipun perlu aturan yang mengatur interaksi sesamanya. Tidakkah kamu melihat analogi serupa pantas diterapkan pada manusia, yang memiliki akal dan hati? Kenapa kamu tunduk pada hukum buatan manusia, sementara tidak patuh terhadap hukum yang telah diciptakan oleh Penciptamu. Tidakkah kamu malu, bahwa akalmu telah