Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2012

Pulang

Tiap jiwa akan pulang Ketika ia tahu sebuah arti rumah pada hidupnya Bebaskan jiwanya pergi Sungguh beruntung jika ia kembali  dan mendapati engkau menanti di ujung pintunya Namun jika ia tak pernah sampai di pintumu Relakan ia mencari rumahnya Bukan salahmu Bukan salahnya Itu hanyalah cara kerja dunia Setidak-tidaknya kau tahu ia dalam keadaan suka Setidak-tidaknya kau tahu ada yang menjaganya Maka jika cerita ini terus berulang sampai waktunya Kuatlah dalam mengambil hikmah Karena Ia tidak tidur Ia bersama kita Luaskan hatimu untukNya Luruskan niatmu padaNya Tak apa jika terkadang gentar Agar kau tau seperti apa mulianya tegar Sebuah perpanjangan kalimat yang terpikirkan di ojek, dan diteruskan saat pikiran sedang melayang  Jakarta, 27 November 2012

Anak Indonesia

Tandanya orang bernama anak Indonesia tulen, ia tak takut kemana juga dalam Indonesia ini ia dibawa nasib. Di atas segala lapangan Tanah Air aku hidup aku gembira. Dan dimana kakiku menginjak bumi Indonesian, disanalah tumbuh bibit cita-cita yang kusimpan dalam dadaku -Dr. Mohammad Hatta Berjuang dan dibuang hal 134 - 135 Untuk Negeriku.

Terima kasih jilid X

Sudah 1 tahun lebih 14 hari dari tulisan terima kasih ini  . Bendanya juga masih duduk manis di samping layar komputer.. Alhamdulillah bisa tulis yang jilid 2.. sebenernya mungkin jilid kesekian.. jadi jilid X aja deh dengan X = 1 - ~ Hooh seru sekali ini (kalo gak salah) novel mengharukan versi si pengirim yang "sangat pemilih dalam membaca".. :D Terima kasiih kiriman tiki-nyaa :) Asiiikkk nambah lagi nambah lagiii bukunyaa! ps: Sampul bukunya lebih bagus dari cetakan sebelumnya (ketauan suka cuci mata di g*amedia)..

Go Don't Stop Now, GO!

Finally we have seen some things Some awfully nice Some dreadfully bad But we will sing Wash the blood off our knees 'Cause our love breaks through rough seas our ship will sail And I don't understand how this world would work 'Cause time will tell us nothing I'll take a chance on something Feeling old, feelings this time take you Down river, down river, down river, down Walk these stairs, put the pieces back together Go don't stop, go don't stop, go don't stop now, go Finally, we have seen some things But bells in your hallways Don't move you in the right place So we will sing, cast our hopes out to sea Though our hearts break, through violent winds our ship will sail And I don't understand how this world would work 'Cause time will tell us nothing I'll take a chance on something Feeling old, feelings this time take you Down river, down river, down river, down Walk these stairs, put the pieces back together Go don't stop, go don'

Udar Rasa

Ada sebuah kolom di koran Kompas bernama Udar Rasa. Minggu ini teman saya, ika , mencuplik kalimat dari sana, dan saya penasaran. Minggu ini ditulis oleh Bre Redana. Berikut paragraf dari kolom tersebut yang saya suka: "Belajarlah pada alam. Sebagaimana sungai-sungai makin dangkal karena morat maritnya hutan-hutan dan gunung-gunung, hidup kita juga semakin dangkal. Seiring proses pendangkalan, masyarakat bertransformasi dari pengertian komunitas menjadi penggembira, pemandu sorak.  Begitu pun individu. Identitas individu sebagai entitas darah, daging, akal-budi, spirit, roh, bertransformasi menjadi identitas digital. Dalam identitas digital individu bisa menyaru sebagai lelaki, perempuan, kelompok, benda, pokoknya apa saja. Ini mengingatkan pada raksasa-raksasi dalam pewayangan, yang sanggup muncul dan menghilang, berubah-ubah bentuk menjadi apa saja. Gema suara mereka tak terukur.  Seperti sungai dangkal berbuih-buih, pemandu sorak dalam identitas digital ini memang