Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2012

Do we need luxurious hotel and malls in front of Ka'bah?

I have written something in this blog about the-uncomfortable-feeling in seeing huge and tall buildings which were intended to be shopping and hotel complexes. A vast growing property development is happening now in our holy cities, where almost all historical sites become public toilet, ATM, or shopping mall. Reasons behind destroying historical sites are varied from expanding capacity for the pilgrims until avoiding shirq. But,  allowing a door to shopping mall face to face with the main door to Masjidil Haram, seriously? http://www.independent.co.uk/ voices/comment/why-dont-more- muslims-speak-out-against-the- wanton-destruction-of-meccas- holy-sites-8229682.html   Raise your awareness on this issue. I myself in 2007 felt somehow uncomfortable about these capitalism forces in the heart of holy cities where equality should be the essential spirit. The cities where should give us the real value of Islam, opposites of all these fancy and extravagant buildings and things. Mek

ambition

If only he was not that persistence in what he believed in maybe I would not learn this much and got so many 'bricks' for myself along the way... I talked a lot with my best friends, an honest talk about this and that and slapped me on the face by his/her words. An honest and straightforward talk that is all I need. I've never been an ambitious one, but I might always try to push my limit. It works in some tangible cases, but not in this case. "When you think you've tried too hard, do not ever claim it as your work, there is also a God will in it. You are wrong when you claim your efforts. You are definitely wrong.. " That is one of my 'brick' And another big hit for me is a punch line from Prof. Yunus this morning: "be careful, lower your ambition, because sometimes it is ambition which makes you fall" Seek guidance, do your best, worry less..

Ghaib

Ba'da Maghrib ini nenek (saya menyebut beliau Emak) yang berumur (kira-kira) 90 tahun minta dibacakan arti dari doa. Biasanya Emak mengamalkan Doa sahabat Ukasyah RA dan Kanzul Arasy tanpa paham artinya. Sahabat Ukasyah adalah salah satu sahabat yang kelak akan masuk syurga tanpa hisab dengan 10 sahabat lainnya. Saat membacakannya untuk Emak, ada perasaan yang tertahan.. "Ya Allah jika keraguan kepada-Mu memasuki imanku, sedang aku tidak mengetahuinya atau mengetahuinya, aku bertobat darinya dan berserah diri serta mengatakan tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad SAW adalah utusan Allah" "Ya Allah kebaikan apapun yang Engkau kehendaki bagiku namun aku tidak mensyukurinya sedang aku tidak mengetahuinya atau mengetahuinya, aku bertobat darinya dan berserah diri serta mengatakan tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad SAW adalah utusan Allah" "Ya Allah urusan apapun yang telah Engkau takdirkan atas diriku,

Recent favorite songs

Just listen to the music and lyrics.  The Temper Trap - Love Lost The Temper Trap - Need Your Love

tanya kenapa?

2005 : memutuskan pakai kerudung salah satu alasannya karena malu kalau ke masjid dan iri sama cowok-cowok karena bisa ibadah kapan saja tanpa ribet harus pakai mukena . . . . . 2012 : sudah pakai kerudung , tapi tetap ribet dengan mukena. Tanya kenapa?

Penipuan

Kali ini saya tidak bicara filosofi, tapi kejadian segar dari ingatan hari ini.  Suatu hari yang mendung, setelah diskusi dengan senior saya soal ini itu tiba-tiba Bapak telepon. Bapak : "kamu dimana? berdarah apanya?" (dengan suara riuh di belakang) A: "he? kenapa pak? aku lagi di kantor ini duduk kerja" B: "kamu dimanaa? pendarahaan apa?" (dan saya semakin sadar ada yang tidak beres) A: "Bapak aku lagi kerja ini, ada apa? siapa yang telepon? ngomong apa dia?" B: (dan kemudian ayah saya mengumpat-umpat pada jaringan telepon lainnya kemudian beralih pada saya) "kamu sehat? ada orang telepon kamu pendarahan otak sekarang di rumah sakit pert*min*. katanya kamu jatuh dari kamar mandi, lalu pendarahan. dia ngakunya teman kantor kamu namanya Hendro. kalau tidak percaya Bapak disuruh hubungi dokter H*di K*molo lengkap dengan nomor teleponnya" A: "penipu" (kemudian telepon diserahkan pada ibu saya yang menangis terisak-isak