Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2012

Gaya hidup

Menyambung tulisan sebelumnya, ada satu  pesan Bapak yang harus saya ingat. Pesan lainnya sih banyak, hanya ini yang paling sering khilaf. "bapak selama ini, mau pendapatan berapa pun, gaya hidup ya gak berubah sederhana saja" Bapak memang bukan keluarga Bakrie, Chairul Tanjung, atau orang-orang dengan rekening gendut lainnya tapi Alhamdulillah bisa cukup menyekolahkan 3 anak yang lucu-lucu gemesin, haji sekali, dan punya sedikit karyawan sewaktu pensiun. Memang dari dulu Bapak begitu-begitu saja, masih suka berburu barang bekas yang disulap menjadi sedikit baru. Dari pasar uler, emperan jatinegara, Poncol, KBT, Taman Puring, lorong 5 Tanjung Priok, dll. Sendal 200ribuan dari anaknya cuma dipakai kalau ke tempat yang lumayan bagus a.k.a kondangan atau kalau pergi sama anaknya ke tempat bagus, takut rusak katanya kalau dipakai sering-sering. Kalau belum dalam kondisi tidak bisa dipakai sama sekali alias hilang, ya betulin sendiri. (T.T) Semakin murah harga baju dan ter

Tulus

Kemarin teman saya si musisi jazz, Bayu, bicara soal teman sepermainan waktu masih main musik di Bandung: Tulus . Hari ini saya penasaran, lalu menemukan lagu ini Bagus sekali Tulus !!  Liriknya bagus, musiknya bagus.. Senang! Dan saya suka sekali lagu-lagunya yang lain, coba cek di youtube atau webnya.

ubur-ubur

Kelapangan dan kenyamanan itu benar - benar ujian. Suatu kali saya pernah membaca kicauan seorang yang lebih muda dari saya, dan saya tau ia sangat patut jadi panutan. "mungkin yang membuat generasi kita akan hancur adalah kemalasannya" kira-kira seperti itu yang disebutkannya. JLEB. Si golongan darah O yang sedang dalam fase ubur-ubur, serta-merta tersedak dan tercekat. Saya setuju dengan pemikirannya, dan tertampar langsung :) Biasa naik sepeda atau angkutan umum, tiba-tiba jadi manja bawa mobil bapak Biasa beli makan jalan kaki ke pasar dekat kantor, sekarang titip OB Biasa shaum, sekarang jarang Biasa masak, sekarang beli-beli aja Biasa bangun pagi, sekarang molor setengah jam - satu jam Biasa bangun malam, sekarang meski seperti dibangunkan tapi malah leyeh-leyeh Biasa lari pagi, sekarang seperti banyak alasan untuk tidak keliling kampung Biasa cuci mobil sendiri, sekarang 1001 alasan untuk bayar orang mencuci mobil Biasa sampai kantor jam 7, sekarang mata

Perihal bersyukur

Minggu kemarin saya kebagian tugas jadi supir, mengantar ibu-ibu menjenguk paman yang dirawat selama seminggu. Setelah menjemput nenek di daerah Senen dari Cakung, lalu ke Pasar Rebo mengantar keponakan melihat pertunjukan lumba lumba dan dilanjutkan mengantar nenek, mimi dan para tante menjenguk paman di rumah sakit Harapan Bunda, Pasar Rebo. Percaya diri kami menuntun nenek yang sudah sepuh ke lantai dua tempat paman dirawat, dan yang kami temui hanya satpam yang bilang paman sudah pulang 2 jam yang lalu. Wakkkkwaaawww... :)))  Oke lalu kami ke rumahnya di gang cukup mungil dengan skill menyetir yang masih perlu diasah. Disogok keong tutut, keong mas, soto mie, tempe kering dan dodol, saya pun tenang. (murah meriah banget yak) Perjalanan pulang kami menjemput keponakan yang selesai melihat lumba-lumba, dan para ibu-ibu ini merajuk untuk melihat-lihat pusat perbelanjaan grosir asal Korea di Pasar Rebo. Saya dan nenek tidak mengerti apa menariknya, namun kata "melihat-liha