Seorang perempuan menatap nanar pada layar. Terkadang ia hilang pijak pada dunia. Melayang dan terbawa arus, terkadang ia kehilangan apa yang dicarinya.
Perempuan itu menatap nanar sambil jarinya bergeser ke atas, ke bawah, ke kiri, ke kanan. Berpura-pura tertawa lewat tulisan. Tapi siapa yang pernah melihat raut wajahnya. Ia meletakkan benda kotak dengan jaringan satelit itu ke meja, dan beralih pada dunianya yang sebenarnya. Ia melirik sambil menahan goda untuk mencari kabar orang yang diperhatikannya sejak lama.
Ia menghela dan menutup mata. Dicarinya keran air dan mulai membasuh tangan, berkumur, membasuh muka dan seterusnya. Ia hanya bisa menggelar karpet khususnya dan menutup seluruh badannya hingga tak ada pola. Mengagungkan, bersedekap, lalu meletakkan dahinya pada titik terendah. Tersedak ia karena air yang keluar dari hidungnya dan berusaha ditahannya.
Namun rasa yang ada di dalam terus sudah mengumpul di dada, ia harus keluar, dan tumpahlah ia lewat dua lubang di wajahnya. Ia duduk dan memohon ampun dan meminta kekuatan terbesar di seluruh jagat raya untuk menerima penghambaannya. Ia larut, lalu tersaruk. Malu ia mengangkat muka.
Sudah lama ia meninggalkan "gua" nya. Tempat dan waktu yang memberi ia jarak pada gempita dunia. Dimana ia hanya dapat mendengar yang ingin dia dengar, berbisik yang ia ingin tak ada yang mendengar. Ia membuat banyak gua, pada saat malam terkelam, atau pada ruang sempit yang terbatas besi-besi dan kaca.
Ja.rak ia butuh jarak. Jarak pada hidup yang mendorongnya terus ke muka. Tak sempat dan tak perlu ia banyak berpikir. Jarak ia butuh jarak
Dalam kendaraan roda empat dan kaca gelap kadang ia ibaratkan bagai gua. Mendengarkan kalimat suci dari gelombang radio yang timbul tenggelan dan termenung. Melihat dunia di luar layaknya menonton drama dengan kerlap kerlip lampu dan keunikan para pemerannya. Dunia yang berjarak dari balik kaca.
Jarak ia butuh jarak.
Salah ia juga membuka lebar apa yang ada di dirinya. Ia sendiri yang tidak memberi jarak pada dunia.
Ja.rak ia hanya butuh ja.rak
Jarak pada keinginannya yang melesak dan perlu dibekap.
Cemas kalau menuruti keinginan hanya membuatnya kufur nikmat.
ja·rak n 1 ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat
Perempuan itu harus biarkan ruang sela antara harapan dan kenyataannya untuk melakukan tugasnya.
Mungkin yang ia perlu hanya percaya pada cintaNya yang mengobati luka.
Perempuan itu menatap nanar sambil jarinya bergeser ke atas, ke bawah, ke kiri, ke kanan. Berpura-pura tertawa lewat tulisan. Tapi siapa yang pernah melihat raut wajahnya. Ia meletakkan benda kotak dengan jaringan satelit itu ke meja, dan beralih pada dunianya yang sebenarnya. Ia melirik sambil menahan goda untuk mencari kabar orang yang diperhatikannya sejak lama.
Ia menghela dan menutup mata. Dicarinya keran air dan mulai membasuh tangan, berkumur, membasuh muka dan seterusnya. Ia hanya bisa menggelar karpet khususnya dan menutup seluruh badannya hingga tak ada pola. Mengagungkan, bersedekap, lalu meletakkan dahinya pada titik terendah. Tersedak ia karena air yang keluar dari hidungnya dan berusaha ditahannya.
Namun rasa yang ada di dalam terus sudah mengumpul di dada, ia harus keluar, dan tumpahlah ia lewat dua lubang di wajahnya. Ia duduk dan memohon ampun dan meminta kekuatan terbesar di seluruh jagat raya untuk menerima penghambaannya. Ia larut, lalu tersaruk. Malu ia mengangkat muka.
Sudah lama ia meninggalkan "gua" nya. Tempat dan waktu yang memberi ia jarak pada gempita dunia. Dimana ia hanya dapat mendengar yang ingin dia dengar, berbisik yang ia ingin tak ada yang mendengar. Ia membuat banyak gua, pada saat malam terkelam, atau pada ruang sempit yang terbatas besi-besi dan kaca.
Ja.rak ia butuh jarak. Jarak pada hidup yang mendorongnya terus ke muka. Tak sempat dan tak perlu ia banyak berpikir. Jarak ia butuh jarak
Dalam kendaraan roda empat dan kaca gelap kadang ia ibaratkan bagai gua. Mendengarkan kalimat suci dari gelombang radio yang timbul tenggelan dan termenung. Melihat dunia di luar layaknya menonton drama dengan kerlap kerlip lampu dan keunikan para pemerannya. Dunia yang berjarak dari balik kaca.
Jarak ia butuh jarak.
Salah ia juga membuka lebar apa yang ada di dirinya. Ia sendiri yang tidak memberi jarak pada dunia.
Ja.rak ia hanya butuh ja.rak
Jarak pada keinginannya yang melesak dan perlu dibekap.
Cemas kalau menuruti keinginan hanya membuatnya kufur nikmat.
ja·rak n 1 ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat
Perempuan itu harus biarkan ruang sela antara harapan dan kenyataannya untuk melakukan tugasnya.
Mungkin yang ia perlu hanya percaya pada cintaNya yang mengobati luka.
Comments
- Nadya dan Kiki si Kucing (eaaaa, macam betul aja)
ini hanya soal angle penulisan saja. aku bosan bikin tulisan deskriptif jadi bikin yang dramatis gituu.. :D