Saya baru makan malam dengan 2 calon peneliti - dosen, dan 1 mahasiswi S2 sama dengan saya. Sambil menyantap kuah sop kaki dengan aroma minyak samin, tiba-tiba pembicaraan sampai pada perempuan yang perlu memperhatikan urusan pasang-pasangan saat mengejar gelar doktor.
Teman 1 : perempuan pulang-pulang bawa gelar doktor, susah juga cari calon suami, biasanya pria yang sudah doktor sudah di-'cup' alias sudah punya calon.
Teman 2 : Iya sih kalo perempuan harus dipikirin tuh.
Teman 1 : Ada yang calon ceweknya S2, cowoknya S1, gak boleh tuh sama keluarganya..
Saya : Lah ya emang kenapa sih? lagian titel itu apa? sama - sama belajar kok. Yang satu belajar akademis, yang lainnya ada yang belajar dari pengalaman (praktisi)..
Teman 1 : gak tau tuh
Teman 2 : *srupuut srupuut*
Saya : *nyam nyam lanjut makan*
Ah pembicaraan macam ini tidak akan sampai pada kesimpulan. Yang pasti cuma sop kaki bca ini juara banget lah. Kenyaaang dan senaang :D
Oiya Teman 3 kayaknya belum sampai, kalau sudah sama-sama di meja pun saya yakin dia cuma makan dan mesem-mesem.
Teman 1 : perempuan pulang-pulang bawa gelar doktor, susah juga cari calon suami, biasanya pria yang sudah doktor sudah di-'cup' alias sudah punya calon.
Teman 2 : Iya sih kalo perempuan harus dipikirin tuh.
Teman 1 : Ada yang calon ceweknya S2, cowoknya S1, gak boleh tuh sama keluarganya..
Saya : Lah ya emang kenapa sih? lagian titel itu apa? sama - sama belajar kok. Yang satu belajar akademis, yang lainnya ada yang belajar dari pengalaman (praktisi)..
Teman 1 : gak tau tuh
Teman 2 : *srupuut srupuut*
Saya : *nyam nyam lanjut makan*
Ah pembicaraan macam ini tidak akan sampai pada kesimpulan. Yang pasti cuma sop kaki bca ini juara banget lah. Kenyaaang dan senaang :D
Oiya Teman 3 kayaknya belum sampai, kalau sudah sama-sama di meja pun saya yakin dia cuma makan dan mesem-mesem.
Comments
-- nggak dooong, kan manusia diciptakan berpasang-pasangan hehe. *padahal ketar-ketir*
#gakmembantu...