Skip to main content

Ruang kecil ini


Ruang kecil itu ada di dekat dapur dan ruang makan bersama. Ruang makan itu menghadap taman, sejak kecil aku ingin rumah seperti ini, tapi sekarang diberikan sebagai kantor. Dia memang Maha Baik.

Di Ruang kecil itu kami menggelar karpet, ada lemari kecil dan kipas angin di atasnya. Letak lemari itu di pojok, tempat kami meletakkan pakaian shalat dan perangkat lainnya. Dulu hanya ada sajadah sekedarnya, karena dulu yang perlu shalat masih sedikit.

Disini kusebut ruang kecil ke dunia lain, dari suara keyboard yang bersahutan, dari gumam diskusi atau latar
belakang suara bajaj di jalan depan kantor. Disini tempat karpet karpet sujud dibanjiri tetesan air yang tidak
terkontrol.

Ruang kecil ini menyimpan berbagai rahasia pikiran yang sering nakal mengganggu ikhtiar. Sst dia mungkin tahu semuanya XP. Tapi bukankah ia peyimpan rahasia yang baik :)

Ruang kecil ini, meski sempit dan hanya cukup untuk 3 orang dewasa berjajar, tapi ini tempat terbaik untuk
berpikir dan menenangkan pikiran dan hati yang kadang mengamuk. Di ruang sempit dan terpojok ini aku meminta kelapangan ruang hati. Jika kecintaanku pada manusia sudah memenuhi rongga hati ini, jadikanlah ia lebih kecil dari kecintaanku pada Yang Maha Mencintai.

Sungguh disisiMu tempat terbaik.

Comments

Popular posts from this blog

Wisdom of nature

Life is not meant to be seen only from one side, it is resembled in our earth form, that is round and floating Life is meant to be on the move, no matter how slow it is To see that it has its continuum of time That the state of life is temporary As the earth rotates dilligently The darkness is certain, so as the light Difficulties will soon fade, just like happiness Life is meant to be a journey As our earth travels in tranquility It does not move in random, it surely has its own path Its orbit.. To travel cautiously, not to collide with other planets and space objects The earth knows exactly its mission to bring various seasons for human by dilligently rotates and orbitting to send warning about darkness that comes in our way to give hope at dawn to remind people aboutl illussions in our eyes The philosophy of nature is only can be seen when we pause escape to make space in our life and reflect in iteration The image become words the events become senten...

First Chapter: How we met and why we tied the knot?

It’s been a while since my last blogpost. I think my mind rest somewhere or i did not find something interesting enough to be written or maybe i let all those thoughts disappear with time.   Today is the last day in 2016 and I am on my way back to Jakarta from Yogyakarta with Nauval, who vowed to be my life partner a week ago. As a good friend of us had written our story , i feel flattered actually.. I think one story will not hurt anyone. :D So we met in April 2015, if I’m not mistaken, I don’t remember the date. But I do remember the place, and who were involved there. What had happened between May 2015 and December 2016 are only important for us hahaha.   Probably what is important to be shared is why and how I made the decision to marry a person next to me. HOW? I had met Nauval on March 2015 with Agung and Cinta. There was no follow up after the first meeting and I was very OK with that. Life was normal. Meanwhile, my Mom and her relations wer...

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan...