Skip to main content

Awam

Kapan terakhir kali merasa awam? Maksud saya bukan sekedar tidak tahu, tapi merasa "oh, kemana saja saya selama ini. Gw gak tauuu banget iniii. Ah gini aja belom bisa. aakh bodohh banget sih jadi orang " dan sebagainya.

I was and still am, recently in light desperation.


Memang kalau mau (merasa) pintar jangan belajar. Karena belajar tidak akan menyelesaikan masalah soal ketidaktahuan. Faktanya, belajar akan membuat kita selalu merasa tidak tahu. Nah itu risikonya. Dan menelan risikonya tidak semudah itu juga. Oh..

Dan terbukti tafsir Al 'Asr ayat ketiga.
Iman saja tidak cukup, harus saling menasihati untuk beramal shaleh,
beramal shalih juga tidak cukup, harus saling wasiat-mewasiati dalam kesabaran.


Sabar dan shalat. Sabar ditulis sebelum shalat. Super duper ultimate ini si sabar. Pak QS bilang sabar adalah menahan gejolak dari hal yang menghalangi kita untuk melakukan/mendapatkan hal yang baik atau lebih baik.

Sabar itu cermin kekuatan, makanya berat kan. Iya.

No one told us that istiqamah is an easy process. It requires an enormous amount of Sabr' and terrantic space of heart. The question is only whether we want to take the risks to aim ridha from The Divine?

You born with iman, and wish to die khusnul khatimah. That's one rocky road, indeed!

May Allah give us strength with Sabr'
Don't stress. God do not need our ibadah, we do.
We need it, BIG TIME!

Make your own pace. It is not a competition, everyone will get what they have been working on, no doubt.
Make sure you do it right, with knowledge (avoid taqlid), with sabr'

Morning monologue with myself, as always. Hiks! 

Comments

Popular posts from this blog

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan...

Gimana nih gayanya??

Properti yg paling menarik untuk dipakai sampai jadi rebutan. Sebenarnya sih mungkin karena cuaca begitu panas, dan benda ini begitu berguna. Rabu, 18 Juni 2008. Pkl 6:52 WIB Sms masuk ke telepon genggam saya, F Yasmin, “Tiek, lo di bdg blm? Ntar bs ngarahin gaya?” . Hmm.. ber pikir sejenak dan tersentak, ah saya benar2 salah paham, saya pikir perubahan jadwal hari selasa ke jumat berdampak pada tidak ada sesi foto hari kamis dan rabu! Saya reply sms itu, dan baru tahu beberapa jam saat perjalanan ke Bandung, kalau sms itu failed. Kamis, 19 Juni 2008. Pkl 9.00 WIB Kesiangan! Terburu-buru saya mandi dan bersiap, dan menuju kampus dengan tergesa-gesa. Ternyata rombongan foto sudah sampai di depan Tokema, oh giliran Ik a si wartawati. Cium tan gan Yasmin dulu lah, minta maaf sudah meninggalkannya kemarin. Seru nih, semuanya tampak bersemangat dan cuaca pun bersahabat yang artinya awan-awan sejuk dan tidak terlalu terik. “Tiek, pikirin gayanya dong, si Nana, karakternya mengh...

memandang ibu dan balita dari sudut pandang yang lain

Saya kenal seorang wanita, dan ia sekarang memang sudah menjadi ibu seorang balita yang lincah dan pintar. sepengetahuan saya selama ini, sejak hamil sampai melahirkan, ia adalah ibu yang baik. Selalu menjaga jasmani dan rohaninya. Memakan segala vitamin, zam-zam, kurma, dan madu tidak pernah ketinggalan setiap hari. Ba'da maghrib, ia selalu mengaji, itu setiap hari. Saya tahu ia dan suaminya sangat menjaga kandungannya. Mereka belajar menjadi orang tua yang baik, mereka sangat bekerja keras untuk itu. Wanita yang kukenal ini adalah figur ibu yang sangat baik. Ia memasak makanan bergizi setiap hari, ia meninggalkan keinginannya bekerja untuk anaknya, ia adalah ibu dengan ASI eksklusif untuk anaknya, dan ia telah menjadi istri dan ibu yang baik, saya yakin itu. Namun bukan hidup jika tanpa ujian. Semakin bertambah umurnya, semakin pintar ia bicara, semakin pintar ia berkelit, dan menghindar. Ia mulai mengerti apa yang disukainya, ia mulai meninggalkan apa yang tidak ia sukai. Sayang...