Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2013

Menuju ke timur - Ambon dalam 3 jam

Mungkin saya akan menulis tentang perjalanan kali ini dalam beberapa bagian. Tentu kurang menarik kalau saya cerita soal pekerjaan saya, tetapi saya jarang sekali pergi untuk liburan. Jadi kalau sedikit menyerempet pekerjaan mohon maklum, karena saat ini cuma dengan cara itu saya pergi ke banyak tempat. Banyak hal menarik bagi saya di perjalanan kali ini, terutama dengan segala ketidakpastiannya, dan diekor setiap ketidakpastian ada kepasrahan. Mau gimana lagi, dimulai saja dengan shalat Safar 2 rakaat. :D Jadwal saya berangkat sempat mundur seminggu dan baru ditetapkan sekitar 3 hari sebelum berangkat. Pesan tiket pun tergesa, untung saja saya sudah menyempatkan minum pil kina. Sampai saya naik di pesawat, saya tidak tahu akan menginap dimana. Sudah browsing tapi hotel yang akan saya inapi selama 1 malam di Sorong itu penuh terus dan hanya 1 yang cukup meyakinkan namun dengan harga terlalu mahal. Yasudahlah jalan saja, toh nanti juga akan bertiga dengan rekan dari kantor lai...

melotot dan tersedak

Pagi ini, lamunan pagi di sela kemacetan diingatkan kembali dengan melotot dan tersedak karena membaca tulisan ini di halaman Aa Gym. Yahya bin Mu’adz menuturkan, “Sesungguhnya penipuan yang paling besar bagiku adalah terus menerus berbuat dosa dengan disertai pengharapan ampunan tanpa adanya penyesalan, dan berharap dekat dengan Allah tanpa melakukan ketaatan. Engkau menunggu berseminya benih di surga dengan menyebar benih di neraka, dan meminta rumah orang-orang yang ta’at dengan kemaksiatan, menunggu balasan tanpa amal perb uatan, dan mengharapkan ampunan dosa dari Allah Ta'ala dengan berbuat melampui batas. Engkau Mengharapkan keselamatan akan tetapi tidak berjalan di jalan keselamatan tersebut, sesungguhnya perahu itu tidak akan pernah bisa berjalan di tempat yang kering Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Raudhathul ‘Uqalaa` (hal. 248), perkataan di sandarkan kepada Abi Al ‘Atahiyah. Selamat menafakuri dan menangisi diri ( dikutip dari  Sahabat Al...

why wearing veil?

Previously  I've written about  why I decided to use veil  . Well it actually happened in 2005, but I wrote it in 2007, 8 years ago, ouch I feel old! Long story short, nowadays I feel the need to share some thoughts about this matter. Veil or hijab for moslem women is like a boundary, to cover several parts of our body thus it cannot be exposed to other people, except particular family members (called mahram). This has been regulated in the Qur'an, Al Ahzab (33) : 53, 59 An-Nuur (24) : 30-31 Al Ahzab (33) : 32-33 An-Nuur (24) : 60 (M. Quraish Shihab on Jilbab seri 01, 2006) so it is not only a priests consensus (ijma') nor Prophet guidance (hadits). Though the details of hijab have various interpretation. Let's talk about boundaries. Name one of the creatures that do not have any boundary. Air? We do have vacuum area, if I'm not mistaken.  Do we have adequate oxygen in outer space? So air, or in this case oxygen, do have boundaries. What about another c...

5 times

As usual, traveled from east to central Jakarta on Sunday morning. These past two weeks, I added one route, to South Jakarta to learn and expand perspectives. Here I write my souvenir from this changing habit. Two meetings that I'd attended examined the same topic: How Moslems welcome problems Problems are inevitable, we all know that. What we seek is not the absence of problems, but that in every problem we've been going through, seek for wisdom or lessons. Stated in QS 23:115  Then did you think that We created you uselessly and that to Us you would not be returned? Challenges/problems come when we are in a process to grow, just like any other creatures, well in human it is more complex but the logic is still the same. Even when we are born, we went through challenges to come out. Cool baby! So we sat and listened to him. I don't remember his name but he is a postgraduate from Wali Songo institute. Anyway I think what he said is quite structured and si...