Ada suatu masa yang berulang-ulang dimana manusia tidak merasa puas atas usaha-nya.
Merasa tidak 1000%, iya seribu persen
Segala kalimat berbunga-bunga dari motivator mentah di penggorengan
Rumput tetangga rasanya bukan hijau lagi, tapi hijau spotlight rompi polisi, gonjreng segonjrenggonjrengnya dan lebih kerennya menyala dalam gelap
Rasanya seperti sudah megang botol kecap, berjam-jam nungguin tempe goreng panas garing kriuk mau disiram pake kecap dan cabe rawit potong, tetiba tetangga dapet duluan.. *ini tanda-tanda sudah ngawur*
oke deh kembali serius.
yah tidak punya kata-kata berbunga-bunga lah seperti biasanya
Intinya: Merasa tidak puas sama usaha diri sendiri saja. (titik segede tompel)
Yasudah obatnya memang kerja lebih giat dan lebih sepenuh hati.
Oke mungkin seperti filosofi sepeda gampangnya
Waktu sama-sama sedang menanjak di dago atas, gak sedikit sepeda-sepeda kece dengan ban besar melaju mendahului sepeda lipat kecil mungil saya. Wusss wusss pengen ngejar sih, kenapa juga sepeda gw kecil amat, mau gowes lebih cepet juga ngos-ngosan hampir pingsan.
Hari pertama, ciut tiap liat si sepeda gunung
hari kedua, ciut dikit lah
Hari ketiga, nenteng bubur dan sayur buat masak *hopeless liat sepeda gunung)
Hari keempat, pake kacamata kuda
Hari kelima, mulai ketemu trik-trik gak sesak napas
Hari keenam, sudah mulai akrab dengan tatapan yaampun-itu-emak2-sepedalipet-pake-helm-merah-mukanya-udah-merah-ayo-naik-angkot-aja
Hari ketujuh, nenteng belanjaan sayur membalap si sepeda gunung :D
Semua soal proses dan ketekunan. *pasang kacamata kuda*
Rindu bersepeda atau lari pagi-pagi tanpa dikejar-kejar asap knalpot
Merasa tidak 1000%, iya seribu persen
Segala kalimat berbunga-bunga dari motivator mentah di penggorengan
Rumput tetangga rasanya bukan hijau lagi, tapi hijau spotlight rompi polisi, gonjreng segonjrenggonjrengnya dan lebih kerennya menyala dalam gelap
Rasanya seperti sudah megang botol kecap, berjam-jam nungguin tempe goreng panas garing kriuk mau disiram pake kecap dan cabe rawit potong, tetiba tetangga dapet duluan.. *ini tanda-tanda sudah ngawur*
oke deh kembali serius.
yah tidak punya kata-kata berbunga-bunga lah seperti biasanya
Intinya: Merasa tidak puas sama usaha diri sendiri saja. (titik segede tompel)
Yasudah obatnya memang kerja lebih giat dan lebih sepenuh hati.
Oke mungkin seperti filosofi sepeda gampangnya
Waktu sama-sama sedang menanjak di dago atas, gak sedikit sepeda-sepeda kece dengan ban besar melaju mendahului sepeda lipat kecil mungil saya. Wusss wusss pengen ngejar sih, kenapa juga sepeda gw kecil amat, mau gowes lebih cepet juga ngos-ngosan hampir pingsan.
Hari pertama, ciut tiap liat si sepeda gunung
hari kedua, ciut dikit lah
Hari ketiga, nenteng bubur dan sayur buat masak *hopeless liat sepeda gunung)
Hari keempat, pake kacamata kuda
Hari kelima, mulai ketemu trik-trik gak sesak napas
Hari keenam, sudah mulai akrab dengan tatapan yaampun-itu-emak2-sepedalipet-pake-helm-merah-mukanya-udah-merah-ayo-naik-angkot-aja
Hari ketujuh, nenteng belanjaan sayur membalap si sepeda gunung :D
Semua soal proses dan ketekunan. *pasang kacamata kuda*
Rindu bersepeda atau lari pagi-pagi tanpa dikejar-kejar asap knalpot
Comments