Skip to main content

se.ku.ler

Ah macam mana pula saya sok-sok-an ngomongin sekulerisme. aishh. Entahlah tapi terkadang saya bertanya-tanya  bentuk sekulerisme seperti apa yang didengung-dengungkan ingin diterapkan di Indonesia? 
Saya agak berdebar-debar jika membaca pengertian sekulerisme
"secular  spirit or tendency, especially a system of political or social philosophy that rejects all forms of religious faith and worship." dari kamus 


Memisahkan agama atau keyakinan dari kehidupan sehari-hari dan bernegara? apa ini maksudnya agama hanya sekedar ritual? 
Saya tidak setuju kalau begini. Kenapa? (Pendapat saya tentu berlandaskan atas keyakinan saya akan Islam)
Seorang ulama bilang dalam mendidik umat, dahulukan tauhid. Keyakinan bahwa Tuhan lebih dekat dari urat nadi kita sendiri, bahwa Ia selalu melihat apa yang kita kerjakan, Ia tahu apa yang ada di hati dan pikiran kita sehingga apapun yang dilakukan oleh tiap-tiap manusia tidak lepas dari pengetahuan Tuhannya. Apa dampaknya dalam kehidupan? Keyakinan ini yang membuat manusia-manusia beriman enggan melakukan hal-hal yang tidak disukai Tuhannya (tentu setiap Tuhan yang diyakini suatu agama mengajarkan kebaikan).
Banyak kasus penyimpangan, kejahatan, berawal dari hal-hal sederhana, penyakit-penyakit hati yang didiamkan atau dipelihara. Bagi saya, keimanan akan menempa tiap-tiap individu untuk selalu berbuat baik dari organisasi terkecil dalam kehidupan, yaitu dirinya sendiri. Integritas. 


Oke, pribadi boleh tidak sekuler, tapi kehidupan bernegara sekuler. 
Saya rasa ini konsep yang tanggung. Negara dapat terbentuk jika memiliki rakyat, wilayah, pemerintahan yang berdaulat, dan pengakuan dari negara lain. Kualitas individu dari unsur rakyat merupakan elemen penting dari negara yang sehat. Coba saja keluarkan unsur rakyat dari negara, mungkin pemerintah yang berdaulat akan mengatur para monyet atau tanaman, lalu siapa yang disebut pemerintah? negara yang mengakui negara tanpa rakyat ini tentu lebih tidak waras lagi. 


Lalu timbul pemikiran tidak mungkin negara sekuler dibentuk dari rakyat yang tidak sekuler. Kenapa?
Rasanya sudah jelas setiap keputusan dan tindakan suatu individu didasarkan pada proses berpikir dalam dirinya masing-masing yang melibatkan otak dan hati. Hal ini akan mempengaruhi kualitas kebijakan dan keputusan dalam mengelola kehidupan di negara ini.


Jika sekuler diterapkan, akankah hukum yang diatur Tuhan digantikan hukum manusia? 
Justru sekarang saya mempertanyakan, apakah hukum yang dibuat manusia benar-benar terpisah dari hukum Tuhan sehingga bisa disubstitusi? sementara manusia sendiri adalah salah satu produk hukum Tuhan. :)

Comments

kakilopengkor said…
ikut komeenn ahhhh...

"sementara manusia sendiri adalah salah satu produk hukum Tuhan. :)?"

berarti sekulerpun konsepnya tuhan dong?

*lha kok malah nanya..
atiek said…
eh ikut-ikut..
iya. nah lo? bahkan konsep yang mau misahin keyakinan beragama pun gak bisa lepas dari konsep Tuhan.
mungkin yang bikin sekuler ini agnostik ya..
kakilopengkor said…
atau paham sekuler yang melahirkan orang-orang agnostik
atiek said…
atau ini kerjaan pak dokter.
para pasien menjadi agnostik krn di-agnostik..
*plesetan is so last decade atiek.. sigh
Anonymous said…
sepakat tik... mungkin perlu juga diliat motif ekonomi kenapa manusia-manusia yang fitrahnya mengakui something devine itu ampe gak mau ikutan bertuhan.. kali-kali aja ujung-ujungnya masalah perut.

-ini dede-

Popular posts from this blog

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan

Gimana nih gayanya??

Properti yg paling menarik untuk dipakai sampai jadi rebutan. Sebenarnya sih mungkin karena cuaca begitu panas, dan benda ini begitu berguna. Rabu, 18 Juni 2008. Pkl 6:52 WIB Sms masuk ke telepon genggam saya, F Yasmin, “Tiek, lo di bdg blm? Ntar bs ngarahin gaya?” . Hmm.. ber pikir sejenak dan tersentak, ah saya benar2 salah paham, saya pikir perubahan jadwal hari selasa ke jumat berdampak pada tidak ada sesi foto hari kamis dan rabu! Saya reply sms itu, dan baru tahu beberapa jam saat perjalanan ke Bandung, kalau sms itu failed. Kamis, 19 Juni 2008. Pkl 9.00 WIB Kesiangan! Terburu-buru saya mandi dan bersiap, dan menuju kampus dengan tergesa-gesa. Ternyata rombongan foto sudah sampai di depan Tokema, oh giliran Ik a si wartawati. Cium tan gan Yasmin dulu lah, minta maaf sudah meninggalkannya kemarin. Seru nih, semuanya tampak bersemangat dan cuaca pun bersahabat yang artinya awan-awan sejuk dan tidak terlalu terik. “Tiek, pikirin gayanya dong, si Nana, karakternya mengh

lovely weekends

Setiap minggu saya jalan-jalan pagi di Dago. yeah suka dengan hijaunya daun, garis-garis marka jalan, warna warni balon, keringat orang-orang, ramainya sepeda dan balita-balita, senam pencak silat, dan keluarga-keluarga bahagia.. :)  few things i want to share from Dago festive seasons on Sunday morning.. Superman aerobik Orang ini bisa melompat tinggiii sekaliiii... uuuuu... Kegilaan sama teman-teman pawai pawai sepeda dari mountain bike, fixie, low rider, sampe roda tiga.. haha pagelaran musik.. dongeng balitaa di Petronas yang luas capek perang, pejuang-pejuang ini joged dangdut terlihat heboh ya..  but come earlier.. it's relaxing.. I just love it! visit Bandung but leave your car at home. you don't need that thing here.. :)