Terkadang saya sampai pada tahap membandingkan kehidupan saya dengan orang lain, dan saya sadari bukan hanya saya yang sering melakukannya.
" jadi dia asik ya.. effortless bisa begini begitu "
" kerja disana enak ya, bisa beli ini beli itu, bisa nabung "
" ah lo sih enak, nyantai, bisa jalan-jalan, begonoh begeneh "
Yah, rumput tetangga memang selalu lebih hijau.
Sampai kapan ya periode ini berlangsung? Bagusnya bisa bikin saya terpacu, celakanya kalau sudah mendekati putus asa.
Ah, tapi saya selalu yakin. Setiap orang akan sampai pada tujuannya, namun sebelum sampai disana ada kurikulum yang harus diikuti dan dijalani. Buat tiap orang kurikulumnya berbeda-beda.
Untuk yang ingin jadi pengusaha, mungkin salahsatunya dihadapkan pada banyak ketidakpastian. Hayo cari sendiri peluang yang ada.. Pengusaha harus jeli toh, kreatif memanipulasi kesulitan..
Yang ingin jadi ibu rumah tangga, hayo coba urus rumah sendiri, 'keluarga' sendiri..
Yang ingin punya karir bagus, hayo bergulat dengan tantangan, rutinitas, dan politik kantor.
Yang ingin jadi dosen, tentu kurikulumnya berbeda dengan yang ingin jadi atlet..
Dunia ini adil sungguh.
Karena tidak ada jalan hidup dan kurikulum yang sama untuk setiap orang, maka tidak mungkin hidup kita akan sama dengan orang lain. Jadi buat apa membandingkan?
Pastikan berbuat yang terbaik, itulah pencapaian sesungguhnya..
" jadi dia asik ya.. effortless bisa begini begitu "
" kerja disana enak ya, bisa beli ini beli itu, bisa nabung "
" ah lo sih enak, nyantai, bisa jalan-jalan, begonoh begeneh "
Yah, rumput tetangga memang selalu lebih hijau.
Sampai kapan ya periode ini berlangsung? Bagusnya bisa bikin saya terpacu, celakanya kalau sudah mendekati putus asa.
Ah, tapi saya selalu yakin. Setiap orang akan sampai pada tujuannya, namun sebelum sampai disana ada kurikulum yang harus diikuti dan dijalani. Buat tiap orang kurikulumnya berbeda-beda.
Untuk yang ingin jadi pengusaha, mungkin salahsatunya dihadapkan pada banyak ketidakpastian. Hayo cari sendiri peluang yang ada.. Pengusaha harus jeli toh, kreatif memanipulasi kesulitan..
Yang ingin jadi ibu rumah tangga, hayo coba urus rumah sendiri, 'keluarga' sendiri..
Yang ingin punya karir bagus, hayo bergulat dengan tantangan, rutinitas, dan politik kantor.
Yang ingin jadi dosen, tentu kurikulumnya berbeda dengan yang ingin jadi atlet..
Dunia ini adil sungguh.
Karena tidak ada jalan hidup dan kurikulum yang sama untuk setiap orang, maka tidak mungkin hidup kita akan sama dengan orang lain. Jadi buat apa membandingkan?
Pastikan berbuat yang terbaik, itulah pencapaian sesungguhnya..
Comments
yang penting bikin terpacu, bukan iri.. :D