Skip to main content

c.i.n.t.a

cin·ta a : 1 suka sekali; sayang benar; 
              2 kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan)
              3 ingin sekali; berharap sekali; rindu 
              4 kl susah hati (khawatir); risau 
-- bebas hubungan antara pria dan wanita berdasarkan kemesraan, tanpa ikatan berdasarkan adat atau hukum yg berlaku; --

Beberapa hari otak saya mempertanyakan cinta itu apa.
Tepatkah pengertian kata 'cinta' dari KBBI?
Tapi definisi KBBI adalah kesepakatan para penyusun yang mencoba mengartikannya dalam beberapa kata. Saya rasa mereka pun mengalami kesulitan dalam mengartikannya.

Hari ini saya menonton Mata Najwa, episode Bpk BJ Habibie - Ibu Hasri Ainun. Saya pikir, pasangan senior ini setidaknya lebih bisa menjelaskan bagaimana cinta itu bekerja dan berdampak pada diri mereka. Khusyuk saya mendengar dan merasa apa yang Pak Habibie coba ceritakan. Ah. Bayangkan saja mereka yang 48 tahun 10 hari tidak pernah berpisah, dan saling mencintai (namun sekarang terpisahkan dimensi). Tapi beliau pun masih terheran-heran dengan efeknya. 

Bagaimana bisa ibu Ainun di tengah jeratan alat-alat kesehatan yang canggih masih mengkhawatirkan pak Habibie yang belum minum obat?
Bagaimana ibu Ainun mengunci pak Habibie di luar karena 'ngeyel' disuruh istirahat?

Ini tentang kekhawatiran, saling mengasihi, saling menyayangi, dan hal-hal lain yang belum saya ketahui. Sebuah perasaan yang dititipkan Allah SWT, tidak bisa diminta, dan tidak bisa dibuang begitu saja. Hanya dapat dirasa tidak bisa dijelaskan, bahkan oleh Prof. Habibie.
Saya yakin banyak yang sudah mengalami perasaan ini dan merasa kesulitan dalam mendefinisikannya. 

Hmm.. KBBI bukan alternatif jawaban yang baik.Nikmati saja lah yaa.. :)

Comments

None said…
Langsung ya Tiek, abis nonton langsung ngetik, hehehe, manis bangget deh Pak Habibie ini.. ;)

ps.
lucu Tiek layoutnya..!
ngemeng2 Anglocita itu apa artinya?
atiek said…
langsung dong.. gw heran aja, ajaib bgt ciptaan Tuhan yg satu itu. Gw pikir kalo udah tua orang2 bakalan ngerti, pada akhirnya tetep abstrak.

Anglocita (sanskrit) : menumpahkan isi hati.. jaaaaahh

Popular posts from this blog

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan

Kembali ke Kelas Inspirasi

  Apa yang pertama terlintas ketika mendengar Indonesia Mengajar? Anak SD, pendidikan, masyarakat yang mengajar. Begitu pula yang saya pikirkan ketika itu, berbagai orang bersedia mengajar untuk meningkatkan kondisi pendidikan di Indonesia.   Desember 2011 itu, kami sepakat untuk merangkul para ‘kelas menengah’ di kota besar untuk ikut andil dalam pembangunan pendidikan. Salut untuk ide Safira Ganis, Ika, dan teman-teman pengajar muda yang baru kembali dari tempat penugasan. Keceriaan itu disebut, Professional Volunteer Program (PVP). Untuk menyederhanakan narasi “membangun gerakan pendidikan masyarakat”, kita mengusung ide kegiatan relawan untuk menjadi gaya hidup “Loe gak keren kalau belum jadi relawan.”   Hasil pertemuan itu melahirkan  Kelas Inspirasi  sebagai wahana/alat/kendaraannya. Idenya sederhana, para kelas menengah pekerja ditantang untuk cuti sehari, berorganisasi dalam kelompok, mempersiapkan materi pengajaran sendiri, lalu mengajar tentang profesi

untuk mahasiswa ITB dari Rendra

saya rasa kita semua yang mengaku orang muda, berpendidikan, punya berjuta teori yang mau dibenturkan dengan dunia nyata, punya berbagai idealisme yang belum diwujudkan, yang masih diam sampai sekarang (seperti saya), yang mau berubah, yang mau bergerak untuk siapapun, bangsa, umat, atau diri sendiri.. harus baca puisi dari sastrawan Rendra ini, tanda bahwa 30 tahun mahasiswa masih menghadapi masalah dan dilema yang sama. . sampai kapan mau diam dibalik menara gading ini?? menghisap sebatang lisong melihat Indonesia Raya mendengar 130 juta rakyat dan di langit dua tiga cukung mengangkang berak di atas kepala mereka matahari terbit fajar tiba dan aku melihat delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan aku bertanya tetapi pertanyaan - pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet dan papantulis - papantulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan delapan juta kanak - kanak menghadapi satu jalan panjang tanpa pilihan tanpa pepohonan tanpa dangau persinggahan tanpa ada baya