Skip to main content

Intuisi..

Arifin Panigoro bicara pada salah satu halaman bukunya. Salah satu faktor keberhasilannya adalah "Mengasah Intuisi".
Apa itu intuisi, intuition?
Intuition : the quality or ability of having such direct perception or quick insight.

Kalau dalam konteks kepribadian ala The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), based on Jung's theory of psychological type, salah satu tipenya adalah Intuitive. Apa itu?
People who prefer Intuition tend to focus on the future, with a view toward patterns and possibilities.

Kebetulan saya pernah uji kepribadian dengan menggunakan metode itu, hasilnya ENFP , N = Intuitive. Salah satu pengalaman beliau soal intuisi ini saat akan membeli kembali Medco dari perusahaan asing. Saat itu beliau hanya bisa berpikir untuk membeli Medco apapun yang terjadi, dan terbukti sekarang kinerja nya terus meningkat dan itu merupakan keputusan besar yang berhasil.

Saya coba mengingat-ingat pengalaman saya mengenai intuisi ini. Saya tidak tahu apakah ini dialami oleh semua orang. Terkadang saat pertama kali melihat seseorang tiba-tiba ada perasaan bahwa suatu saat saya akan kenal dan dia akan jadi salah satu orang yang berperan dalam hidup saya. Pertanda lain yaitu namanya akan terngiang-ngiang di pikiran saya. Sering sekali hal itu menjadi kenyataan, beberapa contohnya Rani, Boteh, Restu, Arfi, Mirza, Riko, Dwita, Dannu, Restu, Mona, Rara, Lingga, Nadya, Ika, Enjang, Febri, Dayat, Raditya Danu, Lia, Fikri, Fitrasani, Rindu, huah masih banyaak. Namun memang tidak semua teman saya menempuh proses 'a-ha' itu, asiknya saya selalu menganggap itu bonus.. bonus yang luar biasa!

Akhir-akhir ini saya baru membuktikan intuisi saya. Suatu kali, selama berhari-hari saya merasa bahwa teman saya ini akan pergi sebelum dia menempati kediaman barunya dan setelah kami liburan. Voila terbukti! Tapi dasar teman saya ini memang punya pikiran yang beda sama saya.

Dia hanya bilang, "Intuisi itu bagus kalo buat diri sendiri, tiek. Kalo buat orang lain apa untungnya?jadi peramal?"

Sigh.. Intuisi buat saya belum bisa diatur, dia datang tiba-tiba saja. Bukannya saya tidak mau punya intuisi untuk diri sendiri, tapi intuisi saya terhadap masalah sendiri ini belum terbukti. Ah semoga saja keputusan saya untuk belajar tentang energi memang 'jalan' saya. :D

Pada akhirnya saya tetap merasa kita memang perlu mengasah intuisi kita. Kalau dalam postingan saya yang
ini, intuisi merupakan salah satu luck factor dan juga itu mungkin 'petunjuk' dari Yang Maha Kuasa, kan?

Comments

-ay- said…
oke nama gw ga ada. Jadi gitu tiek?
*ngarep abis. hahahaha*
iya tiek, lumayan klo diasah. Sapa tau lo jd the next Arifin Panigoro versi cewe berjilbab?
Kalo gw, berhubung ISTP, jadinya cuma bs ngandelin 'baca petunjuk2' :p
atiek said…
lah .. lo justru bonus luar biasa yu, kan gw bilang gak semuanyaaa...

ayo kita asaaah tsaahh.. tsaahh
Beni Suryadi said…
atiek, baca ini http://www.esdm.go.id/prokum/permen/2009/Permen%20ESDM%2031%202009.pdf

:-)
atiek said…
uwoo.. wah bisa bikin pricing nih kayaknya ben.. :D thanks a lott..

Popular posts from this blog

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan

Kembali ke Kelas Inspirasi

  Apa yang pertama terlintas ketika mendengar Indonesia Mengajar? Anak SD, pendidikan, masyarakat yang mengajar. Begitu pula yang saya pikirkan ketika itu, berbagai orang bersedia mengajar untuk meningkatkan kondisi pendidikan di Indonesia.   Desember 2011 itu, kami sepakat untuk merangkul para ‘kelas menengah’ di kota besar untuk ikut andil dalam pembangunan pendidikan. Salut untuk ide Safira Ganis, Ika, dan teman-teman pengajar muda yang baru kembali dari tempat penugasan. Keceriaan itu disebut, Professional Volunteer Program (PVP). Untuk menyederhanakan narasi “membangun gerakan pendidikan masyarakat”, kita mengusung ide kegiatan relawan untuk menjadi gaya hidup “Loe gak keren kalau belum jadi relawan.”   Hasil pertemuan itu melahirkan  Kelas Inspirasi  sebagai wahana/alat/kendaraannya. Idenya sederhana, para kelas menengah pekerja ditantang untuk cuti sehari, berorganisasi dalam kelompok, mempersiapkan materi pengajaran sendiri, lalu mengajar tentang profesi

untuk mahasiswa ITB dari Rendra

saya rasa kita semua yang mengaku orang muda, berpendidikan, punya berjuta teori yang mau dibenturkan dengan dunia nyata, punya berbagai idealisme yang belum diwujudkan, yang masih diam sampai sekarang (seperti saya), yang mau berubah, yang mau bergerak untuk siapapun, bangsa, umat, atau diri sendiri.. harus baca puisi dari sastrawan Rendra ini, tanda bahwa 30 tahun mahasiswa masih menghadapi masalah dan dilema yang sama. . sampai kapan mau diam dibalik menara gading ini?? menghisap sebatang lisong melihat Indonesia Raya mendengar 130 juta rakyat dan di langit dua tiga cukung mengangkang berak di atas kepala mereka matahari terbit fajar tiba dan aku melihat delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan aku bertanya tetapi pertanyaan - pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet dan papantulis - papantulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan delapan juta kanak - kanak menghadapi satu jalan panjang tanpa pilihan tanpa pepohonan tanpa dangau persinggahan tanpa ada baya