"Menjadi ibu atau tidak adalah pilihan. Saat memutuskan menjadi ibu berarti kita sudah siap bagaimanapun keadaannya. " "Saat membuat anak kita terlihat canggih, sebenarnya untuk anaknya atau untuk orangtuanya sih? Buat saya, yang penting saya yakin bahwa saat saya harus meninggalkan anak saya. Ia sudah independent ." Kira-kira itu yang diucapkan ibu Dyah Puspita, pengelola sekolah Mandiga (Mandiri dan Bahagia) sebuah sekolah untuk kebutuhan khusus, di acara Tatap Muka. Beliau sendiri memiliki seorang anak, Ikhsan 19th, yang memiliki kebutuhan khusus. Beliau menjadi single parent sejak Ikhsan berumur 5 tahun. All by herself. Melihatnya, beliau adalah ibu yang optimis, ceria, blak-blakan, sabar, lembut, penuh semangat. Saat ditanya apakah pernah sampai pada titik jenuh? dengan tegas beliau menjawab "Tentu saja!I'm only human. Namun , Sang Pencipta punya rencana lain dari rencana saya." Oh ini yang saya sebut ikhlas. Sepanjang acara, Ikhsan memang sibuk ...