Skip to main content

Jodoh dalam keabadian

Hari minggu pagi yang malas. Saya teringat punya pertanyaan yang belum terjawab, lalu mencari daftar teman yang biasa saya tanya persoalan ini. Saya ajak teman saya YM! meski lokasinya hanya berjarak satu kamar.

Saya : kalau orang meninggal belum menikah, berarti jodohnya gimana?

Teman : jodohnya bidadari surga

Saya : Ha?

Teman : Jodoh itu seperti doa, ada yang dikabulkan segera, ada yang ditahan, ada yang disimpan sebagai 'tabungannya' di akhirat. Orang yang meninggal sebelum menikah berarti jodohnya ada di surga.
Ada orang yang menikah dan hidup dengan pasangannya selamanya sampai mati itu disebut jodoh? Padahal belum tentu mereka bertemu di akhirat nanti.. Hidup itu bukan hanya di dunia loh..

Saya : *mengusap-usap air yang mengalir di pipi*

Sudah berapa lama saya lupa kalau keabadian itu bukan di dunia.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
*balasan email dari salah satu teman :
"Dan yang namanya jodoh, bukan hanya pasangan, atiek sayang. Jodoh yang paling utama adalah jodoh akhirat, yaitu orang yang akan berkumpul dalam satu 'rumah' di surga nanti. Banyak2 berdoa supaya kita berjodoh dengan Rasulullah dan keluarga kita"
Tentu saja!

Comments

None said…
waaaw, just.. waaaaw..
*ikutan speechless*
Beni Suryadi said…
OOT soal jodoh,
just want to ask,Tiek.
Program no kids in hungry to school nya gimana?
atiek said…
ayu, nadya : .....
beni : speechless.. blom jalan nih ben. kepotong puasa dan partner gw -nadya- ujian.. skrg gw yg ujian.. mandeg nih human error alias gw error..

naaad ketemuaan yuk.. hehehe

Popular posts from this blog

Wisdom of nature

Life is not meant to be seen only from one side, it is resembled in our earth form, that is round and floating Life is meant to be on the move, no matter how slow it is To see that it has its continuum of time That the state of life is temporary As the earth rotates dilligently The darkness is certain, so as the light Difficulties will soon fade, just like happiness Life is meant to be a journey As our earth travels in tranquility It does not move in random, it surely has its own path Its orbit.. To travel cautiously, not to collide with other planets and space objects The earth knows exactly its mission to bring various seasons for human by dilligently rotates and orbitting to send warning about darkness that comes in our way to give hope at dawn to remind people aboutl illussions in our eyes The philosophy of nature is only can be seen when we pause escape to make space in our life and reflect in iteration The image become words the events become senten...

First Chapter: How we met and why we tied the knot?

It’s been a while since my last blogpost. I think my mind rest somewhere or i did not find something interesting enough to be written or maybe i let all those thoughts disappear with time.   Today is the last day in 2016 and I am on my way back to Jakarta from Yogyakarta with Nauval, who vowed to be my life partner a week ago. As a good friend of us had written our story , i feel flattered actually.. I think one story will not hurt anyone. :D So we met in April 2015, if I’m not mistaken, I don’t remember the date. But I do remember the place, and who were involved there. What had happened between May 2015 and December 2016 are only important for us hahaha.   Probably what is important to be shared is why and how I made the decision to marry a person next to me. HOW? I had met Nauval on March 2015 with Agung and Cinta. There was no follow up after the first meeting and I was very OK with that. Life was normal. Meanwhile, my Mom and her relations wer...

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan...