Tiada Tuhan selain Allah SWT, dan Muhammad SAW adalah rasul Allah SWT.
Beranjak dewasa, sedikit tergugah untuk mengupasnya langsung dari Al Quran, sejak Bapak Quraish Shihab begitu bersemangat dengan kajian Mukjizat Al Quran. Tetapi semakin saya diberi nikmat itu, nikmat membaca, mengartikan, dan memahami, hanya sedikit saya mensyukuri nikmat itu. Saya pikir itu adalah kesempatan biasa, yang semua orang bisa lakukan tanpa susah, tanpa perjuangan. Ibadah pun tidak meningkat, resolusi mengingat ayat-ayat pendek pun tenggelam dengan kesibukan dunia yang di-ada-ada-kan.
Saya mulai berhitung dengan tekun ibadah apa saja yang telah saya lakukan, menimbang-nimbang, mencari-cari celah dalam ketetapan-Nya. Apa itu cara saya bersyukur? Atas tiupan ruh dari-Nya, atas 22 tahun kehidupan, atas kesempurnaan jasad dan akal, atas iman yg ditanamkan, atas nikmat ilmu-Nya, atas segalanya. Tetapi entah berapa ribu kali saya berpikir bahwa ketidaksempurnaan ibadah saya akan dimengerti oleh Allah, tanpa mencoba menyempurnakannya.
" Yaudahlah, Allah Maha Mengerti ", begitu selalu pikir saya, dan lalu saya lupakan ketidaksempurnaan itu, seadanya saja untuk Dia.
Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahuinya". Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (3:29)
Senja ini saya diingatkan, dan menjadi benar-benar malu. Semua perhitungan-perhitungan murahan dengan ibadah, sikap seadanya saja dalam menjalankan perintah-Nya, ketidaksempurnaan saya kepada-Nya selama ini, tiba-tiba muncul seperti pecahan kejadian yang ada di kelopak mata, bagai semuanya baru terjadi kemarin.
Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. (3:30)
Rakaat ketiga, saya hancur. Benar-benar hancur, nafas tersengal, dan tertunduk saya malu. Sujud yang tak mau lepas, dan merasa benar-benar takut. Takut Ia berpaling dari saya, dan ditinggalkan-Nya.
Jika saya begitu perhitungan akan ibadah saya untukNya, apakah Ia berlaku sama pada saya dalam memberikan rahmatNya? Tidak!
Jika semua perintahNya tidak sempurna saya lakukan, apakah nikmatNya pada saya tidak sempurna? Nyatanya Maha Besar Allah dengan segala nikmatNya.
Apakah saat saya mendekat selangkah, Ia akan mendekat selangkah? Tidak! Ia mendekat seratus langkah.
Begitu besar cinta-Nya, dan saya merasa ini pengkhianatan seorang hamba.
Kalau tempat di sisiNya begitu lapang terasa, apakah ada tempat untuk saya disana, di dalam kelapangan itu?
Katakanlah (Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (3:31)
Comments
iya tik, manusia ga bisa ngitung-ngitung nikmat yang Allah kasih, ga bakal kesampean, tapi yang penting adalah bagaimana cara kita supaya menjadi orang yang diridhoinya (semua apa yang kita lakukan). nah "bagaimana"-nya itu udah jelas ada di Al-Quran dan Hadits. tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki daripada tidak sama sekali. beuh udah kaya ustad jepri yah...:D
hehe2..
Dan sebagai manusia,,
kita butuh untuk terus diingetin,,
makanya seminggu sekali diceramahin di shalat jumat,,
walaupun kadang ngga masuk ceramahnya,,
saling mengingatkan pun diwajibkan klo dlm kebaikan,,
karna iman kan naik turun,,
Nah tulisan atiek ini,,
menurut gw udah jadi bahan pengingat yang baik,,
untuk ngebuat kita makin deket sama Yang Kuasa,,
keren tiek,,
keep it up bos..!
nice post tiek..:)
tetap berbagi kebaikan.. (",)V