Skip to main content

pegang erat mimpi dan semangatmu!

Terkadang muncul situasi di suatu masa pada hidupmu, dimana kamu tidak bisa lagi mengontrol apa yang terucap dan perbuat. Bukan karena kamu merasa diserang pun bukan terdesak. Namun kau merasa situasi mengeruh dan yang ada hanyalah kepura-puraan. Lalu kau muak..Kau benci kepura-puraan, dan itu semua dilemparkan ke wajahmu dalam waktu singkat. Saat itu juga kau merasa ingin muntah seketika..

Di lain pihak, bagian dari harapanmu, bagian dari perjuangan yang kau tempuh sedikit demi sedikit untuk mewujudkannya, sekarang seperti pondasi kayu yang rapuh oleh rayap.. Jalannya masih panjang, dan kau hanya bagian kecil dari jejak itu. Mungkin seiring berjalannya waktu, sedikit jejakmu akan terhapus dan tanpa sadar sebagian jalanmu sudah hilang. jejak dari jalan yang begitu panjang. mimpi yang belum selesai bahkan sedang dimulai. meskipun hanya sedikit yang hilang, jika kau sadar.
Sedih, untuk rapuhnya mimpimu, untuk masa depan teman-teman yang berkorban untuk mimpi itu.

Sedih, karena sistem yang melemahkanmu, sementara jubah kuasa itu terbentang lebar menghalangi jalanmu. Sedih sekali sampai sesak, matamu memanas, hidungmu memerah, dan suaramu yang bergetar.

Ah,
Pegang erat mimpi dan semangatmu. Jangan takut, dan jangan serahkan mimpimu pada siapapun. Hanya itu yang perlu kau ingat, teman.


Comments

Anonymous said…
luar biasa bagus postingan singkat ini
atiek said…
mungkin bikinnya pakai hati..
huhuhu
saya terima dengan senang hati pujiannya..
Anonymous said…
makasih tausiyahnya tik.
:)

pegang erat
atiek said…
ho..tausiyah? hm, arif emang ini termasuk tausiyah ya? hehehe
kalau manfaat sih saya senangg..
Anonymous said…
masuk nasehat dan penyemangat atuh :)

2004 mayoritas pada lulus juli ya?

salut.

Popular posts from this blog

Wisdom of nature

Life is not meant to be seen only from one side, it is resembled in our earth form, that is round and floating Life is meant to be on the move, no matter how slow it is To see that it has its continuum of time That the state of life is temporary As the earth rotates dilligently The darkness is certain, so as the light Difficulties will soon fade, just like happiness Life is meant to be a journey As our earth travels in tranquility It does not move in random, it surely has its own path Its orbit.. To travel cautiously, not to collide with other planets and space objects The earth knows exactly its mission to bring various seasons for human by dilligently rotates and orbitting to send warning about darkness that comes in our way to give hope at dawn to remind people aboutl illussions in our eyes The philosophy of nature is only can be seen when we pause escape to make space in our life and reflect in iteration The image become words the events become senten...

First Chapter: How we met and why we tied the knot?

It’s been a while since my last blogpost. I think my mind rest somewhere or i did not find something interesting enough to be written or maybe i let all those thoughts disappear with time.   Today is the last day in 2016 and I am on my way back to Jakarta from Yogyakarta with Nauval, who vowed to be my life partner a week ago. As a good friend of us had written our story , i feel flattered actually.. I think one story will not hurt anyone. :D So we met in April 2015, if I’m not mistaken, I don’t remember the date. But I do remember the place, and who were involved there. What had happened between May 2015 and December 2016 are only important for us hahaha.   Probably what is important to be shared is why and how I made the decision to marry a person next to me. HOW? I had met Nauval on March 2015 with Agung and Cinta. There was no follow up after the first meeting and I was very OK with that. Life was normal. Meanwhile, my Mom and her relations wer...

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan...