Skip to main content

Hi, Miiko!! welcome back..

yap..hari ini edisi terba miiko terbit.
untuk pembaca manga, masih ingatkah dengan karakter siswi SD kelas 5 bernama yamada miiko, eguchi tappei, mari, satou kenta, dan lain-lain.

sebuah komik yang mengajarkan banyak hal, saya sedih kenapa waktu saya kecil tidak ada manga sebagus ini, ya, mungkin ada sih serial cantik begitu..
tapi komik ini begitu tulus, mengajarkan banyak hal, seperti "jangan mengikuti orang tak dikenal", "berlindung di bawah meja saat gempa dengan memakai helm", "kenapa mama dan papa tidur, bisa muncul adik?", wow itu sex-ed yang sangat halus.

ini komik tentang anak perempuan dan teman-temannya, kenapa anak perempuan? karena mereka punya problematika sendiri saat kelas 5, yang menjelang puber, haid. ya, komik ini menceritakan tentang haid dan reproduksi! benar-benar dijelaskan mengapa ada haid, tentu dengan gambar yang lucu dan berbagai perumpamaan yang cerdas.

manga ini bercerita cinta monyet juga, miiko-tappei,tapi tidak pernah ada judgment apapun, mereka dibiarkan mengalir dalam persahabatan, tidak ada karakter miiko yang dipaksakan dewasa.. sangat murni, sangat tulus, sangat anak-anak, sampai sampai kita akan tanpa sadar bergumam " so sweet ", manis seperti gulali, tetapi cerdas bercerita.

edisi kali ini ada tentang hiroshima, kita belajar sejarah sekarang, pencerdasan anak-anak yang bagus, tanpa menghakimi siapapun, ia bercerita bagaimana sedihnya saat perang, saat sekolah di bom di pagi hari,
"tulang belulang yang besar milik guru, yang di sekelilingnya ada tulang belulang kecil milik murid"..
sangat menyentuh,hebat sekali pencerita ini..

ceritanya:
miiko-tappei bertemu hantu kecil yang mengajak mereka mencari tahu dan menelusur kejadian saat itu, 6 agustus 1945. Hantu kecil ini murid sekolah yang di bom di pagi hari, murid kelas 1 dan 2, ia mencari kakaknya yang tidak menjemputnya saat itu, karena sedang dungsikan ke desa, sedangkan murid-murid kecil ini lebih aman bersama orangtua di kota.

Haru, karena miiko dengan tulusnya membelikannya 3 eskrim, agar adik kecil ini senang dan tidak kepanasan seperti hari pengeboman itu, lalu muncullah gambar anak-anak kelas 1 dan 2 sedang makan es krim di awan bersama guu-gurunya.. sedih.. merinding..

komik ini tanpa sadar membangun karakter,, tanpa sadar mendidik, tanggung jawab yang besar memang, tetapi saya berniat akan mengumpulkannya untuk anak saya kelak. ia harus dididik dengan ceria.. seperti miiko menjalani hidupnya.

ia anak sd yang berkarakter.

Comments

Anonymous said…
'penyadaran'lewat karakter anak kecil memang seringkali ampuh, ya. Coba klik disini tiek. Ini versi manusianya. Pemenang lomba tulis surat presiden.
atiek said…
wah.. mas faiz, anaknya hely tiana rosa.. puisinya udah gw masukin ke milis 2004, "saat kau putuskan untuk memeluk Tuhan di sepanjang jalan berliku, kurasa itu paling CINTA"..
hehe hebat ni anak!
ada lagi blognya guru SD di kemang, kakaknya temen gw, u should read it! lestia.blogspot.com
ikram said…
hah? abdurrahman faiz versi manusia dari miiko?
Amalia said…
atieeekk..gw mau baca miiko terbaruu!! kirimin doonkk..huhuhu
atiek said…
bukan kram..
haha.. bukan..
atiek said…
beneran mau dikirimin? emang lo pulang kpn?
sekalian hadiah ulang tahun nih. alamat?
aLia_noZa said…
atiek,,
miikonya digangguin sama si anak cowo yang pendek juga itu ngga..? (ga penting,cuma mau pewacanaan diri.) hihihi.
alia nih tik..
Amalia said…
hahaha..yg beneeer tieeekk?? gw mah ga nolak dikirimin..hihihi ;p
alamatnya gw tulis via yahoo messenger aja yah.ntar klo gw taro sini takut ada stalker..hauhauahua ;p
gua belum beli miiko baru. hiks
atiek said…
si yoshiki? gak kok dia jadi sutradara..

tapi yoshida bikin tappei cemburuuu.. hahaha lucuuu
hihi... miikooooo!!!
aku suka sekaliii...

jaman kita dulu, mungkin komik yang bagus itu Doraemon. haha.. pokoknya gue seneng banget kalo nobita dkk (incl giant!!) udah bersatu melawan... mm.. siapapun deh. hehehe..
Anonymous said…
halo...udah terbit belum miiko no.18 ?habis no.17 nggak seru!tiiiipiss sekali halamannya.nggak asik bacanya.semoga nanti miiko menikah dgn tappei.terus marie menikah dgn yoshida.pasti anak mereka lucu-lucu ya...
Anonymous said…
AKU SUUUUUUUUUUKAAAAAA BANGET MA MIIKO. slain aku bener2 mirip ama dia, aku suka tokoh2nya. aku juga suka nyonya ono eriko. gak sabar nih miiko yg nomor 19... yang punya adek.. kemiripan aku dan miiko : ~pendek
~ceroboh~cerewet~sering brantam ma mama,bwat membela sendiri(karna si mama membela adek, keponakan~punya sahabat yg pintar gamabr dan pendek gemuk~gak pintar gambar~gampang percaya akan semua hal(tidak untuk 'hari sial'..)~takut ama orang asing~klo ngerusakin/bikin error komputer ga mau tanggung jawab..tinggal langsung main turn off aja~punya cowok cakep,cuek, tapi baik dikelas kayak tappei~punya cowok semngat kayak kenta di kelas~punya cowok pemalu dan pintar mtk dikelas kayak yoshida~punya cewek lembut dan baik dikelas kayak yukko~rambut pendek~bertindak semaunya~suka nolongin orang~sering akrab ma tappei, tapi, kadang2 jg sring akrab ma si yoshida~... pokonya!! aku ngerasain banget... kalo aku mirip ma miiko!!
Anonymous said…
kaloo skrg,,
miiko msh d'jual gg yaaaaa??????
Anonymous said…
now miiko desu volume 22 are publish in indonesia,, i'm happy,, thank you all for the support...

Popular posts from this blog

Udar Rasa

Ada sebuah kolom di koran Kompas bernama Udar Rasa. Minggu ini teman saya, ika , mencuplik kalimat dari sana, dan saya penasaran. Minggu ini ditulis oleh Bre Redana. Berikut paragraf dari kolom tersebut yang saya suka: "Belajarlah pada alam. Sebagaimana sungai-sungai makin dangkal karena morat maritnya hutan-hutan dan gunung-gunung, hidup kita juga semakin dangkal. Seiring proses pendangkalan, masyarakat bertransformasi dari pengertian komunitas menjadi penggembira, pemandu sorak.  Begitu pun individu. Identitas individu sebagai entitas darah, daging, akal-budi, spirit, roh, bertransformasi menjadi identitas digital. Dalam identitas digital individu bisa menyaru sebagai lelaki, perempuan, kelompok, benda, pokoknya apa saja. Ini mengingatkan pada raksasa-raksasi dalam pewayangan, yang sanggup muncul dan menghilang, berubah-ubah bentuk menjadi apa saja. Gema suara mereka tak terukur.  Seperti sungai dangkal berbuih-buih, pemandu sorak dalam identitas digital ini memang

Kembali ke Kelas Inspirasi

  Apa yang pertama terlintas ketika mendengar Indonesia Mengajar? Anak SD, pendidikan, masyarakat yang mengajar. Begitu pula yang saya pikirkan ketika itu, berbagai orang bersedia mengajar untuk meningkatkan kondisi pendidikan di Indonesia.   Desember 2011 itu, kami sepakat untuk merangkul para ‘kelas menengah’ di kota besar untuk ikut andil dalam pembangunan pendidikan. Salut untuk ide Safira Ganis, Ika, dan teman-teman pengajar muda yang baru kembali dari tempat penugasan. Keceriaan itu disebut, Professional Volunteer Program (PVP). Untuk menyederhanakan narasi “membangun gerakan pendidikan masyarakat”, kita mengusung ide kegiatan relawan untuk menjadi gaya hidup “Loe gak keren kalau belum jadi relawan.”   Hasil pertemuan itu melahirkan  Kelas Inspirasi  sebagai wahana/alat/kendaraannya. Idenya sederhana, para kelas menengah pekerja ditantang untuk cuti sehari, berorganisasi dalam kelompok, mempersiapkan materi pengajaran sendiri, lalu mengajar tentang profesi

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan