Skip to main content

flash of green

takdir sudah ditentukan..
setiap orang menjalani takdirnya sendiri-sendiri..

ah keren sekali ..
Pirates of the carribean "at the worlds end"
segar, cerdas, keren!

meski aneh dengan air terjun di laut. tapi perangnya memikat dengan pusaran air sebagai pusat pertempuran. pengkhianatan, tapi jack sparrow memang punya solusi yang unik dan gila!

alur cerita yang mengalir dan bebas seperti jiwa para perompak.
komedi yang teliti, jika bisa dibilang begitu, karena daya tariknya adalah ketelitian membaca pikiran si penulis skenario lewat adegan-adegan kecil.
ingat tentara inggris yang bertengkar di seri 1, membuat jack sparrow bisa lompat ke black pearl?
mereka muncul lagi dengan peran yang menyegarkan.
dewi calypso ternyata tidak segitu WOW nya, mungkin memang ia bukan pusat cerita dan gak penting juga diceritain detail.. hehe

ada sedih, ada haru tapi lucu, dan cerdas!
komedi yang cerdas, apalagi saat jack sparrow bermonolog di davy jones locker, a must see part in this film..
di bagian lain, diperlihatkan sisi jack sparrow yang lain, bertemu ayah dan ibunya, ada 'hati' lah disini.. banyak malahan
luar biasa apik!
akhir yang menyenangkan.. a must see film this year, diantara peperangan trilogy spiderman-potc-shrek, sejauh ini 'at worlds end' adalah bintang 5!

selamat menikmati 2,5 jam petualangan gila.

Comments

aLia_noZa said…
hai tik..,
2,5 jam petualangan? ga juga ah gw sempet "ilang" beberapa detik kok!he..
menurut gw yang keren si waktu sparrow nemu cara bwt balik kedunia nyata dari locker dengan ngebalikin kapal, itu beyond imagination bgt.
btw, dengan noraknya besok gw mau nonton film itu lagi,haha. abis keburu janji ama orang si.
atiek said…
hahah...
itu kan gw.. selanjutnya terserah anda. abisan gw gak terlalu suka film fantasi, kecuali LOTR sama POTC.. hehe.. kayaknya cuma gw apa ya yang bilang itu seru..
Anonymous said…
Tik, tolong dicek nama lo bener apa nggak. Takut salah nulis.

Di sini.
eh, gua tidur lho setengah jam sebelum film abis.. *salahkan aku..
Anonymous said…
oke Tik, sudah diperbaiki. oya, itu link gua kok sampe 2 gitu. padahal sama-sama aja ...
atiek said…
hihi.. parah lo bat, tapi terakhir2 emang udah hampir kaya hollywood2 kebanyakan begitu.. biasa "dewasa" gitu.. hehe

Popular posts from this blog

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan

Udar Rasa

Ada sebuah kolom di koran Kompas bernama Udar Rasa. Minggu ini teman saya, ika , mencuplik kalimat dari sana, dan saya penasaran. Minggu ini ditulis oleh Bre Redana. Berikut paragraf dari kolom tersebut yang saya suka: "Belajarlah pada alam. Sebagaimana sungai-sungai makin dangkal karena morat maritnya hutan-hutan dan gunung-gunung, hidup kita juga semakin dangkal. Seiring proses pendangkalan, masyarakat bertransformasi dari pengertian komunitas menjadi penggembira, pemandu sorak.  Begitu pun individu. Identitas individu sebagai entitas darah, daging, akal-budi, spirit, roh, bertransformasi menjadi identitas digital. Dalam identitas digital individu bisa menyaru sebagai lelaki, perempuan, kelompok, benda, pokoknya apa saja. Ini mengingatkan pada raksasa-raksasi dalam pewayangan, yang sanggup muncul dan menghilang, berubah-ubah bentuk menjadi apa saja. Gema suara mereka tak terukur.  Seperti sungai dangkal berbuih-buih, pemandu sorak dalam identitas digital ini memang

pernikahan saat malam dan pagi menjelang

Pernikahan 26-27 Januari di kedua hari tersebut saya belajar tentang arti pernikahan. saya melihat betapa kontrasnya kehidupan yang akan dijalani dalam pernikahan. hari pertama 26 Januari pernikahan teman saya, yang dihadiri hampir seluruh alumni 2004 siswa sma 8 jakarta. apa yang saya pelajari? kebahagiaan sebuah permulaan, yang mana diliputi pelangi kebahagiaan baik pasangan maupun keluarga dan kerabat. Pernikahan membutuhkan keberanian untuk memulainya. Berani untuk bertanggung jawab atas hidup orang lain, berani untuk mengambil keputusan yang tidak individualis, berani untuk berjalan dan dilihat oleh beratus atau ribuan pasang mata yang melihat tanpa ragu terhadap dandanan, gerakan, saya jamin pasti gugup!, berani untuk berdiri di panggung sambil tersenyum dan menyalami orang-orang yang mungkin kenal mungkin tidak, saya membayangkan betapa pegalnya, pegal, pegal. Untuk wanita, berani untuk menghadapi penata rias yang kadang-kadnag galak.. hehehe. Lalu apa yang saya temui di hari be