Skip to main content

deg..deg..serr..

seorang dosen mengagumkan hidup di itb..institut tai burung ini..
mengejutkan saat tahu hobinya..
membaca textbook.. ya teman-teman textbook perkuliahan..
begitu mengagumkannya doktor dari jepang ini..

saat mendebarkan adalah momen dimana kelompok nim kami ditentukan dosen yang akan mengajar..
kami sekelompok nim akhir, yang terakhir mendaftar.. mendapatkan nim paling ujung belakang dari angkatan begabung membentuk suatu komunitas amat santai..
di tengah perfeksionisnya mahasiswa-mahasiswa jaman ini.. terobsesi dengan lembaran hasil print dari TU .. Indeks prestasi..

kami memang ditakdirkan bersatu.. meski saya datang jam 10 pagi! dimana bukan gilirannya saya sebenarnya..namun berdasarkan sumber seorang teman terpercaya, saya melangkah pasti dari jakarta menuju sabuga.. bukan untuk audisi indonesian idol, tetapi daftar ulang untuk menjadi MAHAsiswa.. alhasil, ditolak satpam mentah-mentah di belakang antrian.. memang takdir mempertemukan kami di nim akhir.. (komunitas senang-senang)..

dan hari penentuan dosen pun tiba.. berdebar rasanya.. degupnya bergema sampai sulanjana..
dan dosen istimewa pun terpilih menjadi pembimbing kami satu semester ke depan.. doktor dari jepang yang gemar textbook ini menggemparkan kelas..

dan dalam minggu kedua ini, tugas baca pun digulirkan.. pengendalian kualitas.. tugas baca pun berubah menjadi gosip akan kuis di pertemuan berikutnya..
dan ini malam terakhir persiapan .. bahkan dengan dosen istimewa yang terkenal itu pun kami tetap santai.. hahaha.. apa jadinya besok..

kita lihat saja nanti.. mungkin kuis yang kami duga akan benar-benar terjadi atau banyak nim akhir yang akan memutuskan kabur dari kuliah ini..

Comments

Bu Lucia emang sensasional ya tik. Hihi. Gua baru tahu lo punya blog, tik.. Saya link ya..
Mona said…
Hohoho....
Bu Luci ok banget..bisa membuat suasana kelas tegang sepanjang waktu, sambil berpikir,
"Ugh, marah gak ya..marah gak ya.."
Hehehe..
masih ada sistem kuis kalo ada yg telat gak?
atiek said…
belom dipraktekkan..
yang pasti kelas gw antisipasi dengan datang 10 mnt sblm jam nya..
bisa kuis terus kalo kebiasaan diteruskan.. hahaahah
baru kali ini gak ada yang telat di kelas gw.. huuhuushuahudhuahu

Popular posts from this blog

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan...

Gimana nih gayanya??

Properti yg paling menarik untuk dipakai sampai jadi rebutan. Sebenarnya sih mungkin karena cuaca begitu panas, dan benda ini begitu berguna. Rabu, 18 Juni 2008. Pkl 6:52 WIB Sms masuk ke telepon genggam saya, F Yasmin, “Tiek, lo di bdg blm? Ntar bs ngarahin gaya?” . Hmm.. ber pikir sejenak dan tersentak, ah saya benar2 salah paham, saya pikir perubahan jadwal hari selasa ke jumat berdampak pada tidak ada sesi foto hari kamis dan rabu! Saya reply sms itu, dan baru tahu beberapa jam saat perjalanan ke Bandung, kalau sms itu failed. Kamis, 19 Juni 2008. Pkl 9.00 WIB Kesiangan! Terburu-buru saya mandi dan bersiap, dan menuju kampus dengan tergesa-gesa. Ternyata rombongan foto sudah sampai di depan Tokema, oh giliran Ik a si wartawati. Cium tan gan Yasmin dulu lah, minta maaf sudah meninggalkannya kemarin. Seru nih, semuanya tampak bersemangat dan cuaca pun bersahabat yang artinya awan-awan sejuk dan tidak terlalu terik. “Tiek, pikirin gayanya dong, si Nana, karakternya mengh...

memandang ibu dan balita dari sudut pandang yang lain

Saya kenal seorang wanita, dan ia sekarang memang sudah menjadi ibu seorang balita yang lincah dan pintar. sepengetahuan saya selama ini, sejak hamil sampai melahirkan, ia adalah ibu yang baik. Selalu menjaga jasmani dan rohaninya. Memakan segala vitamin, zam-zam, kurma, dan madu tidak pernah ketinggalan setiap hari. Ba'da maghrib, ia selalu mengaji, itu setiap hari. Saya tahu ia dan suaminya sangat menjaga kandungannya. Mereka belajar menjadi orang tua yang baik, mereka sangat bekerja keras untuk itu. Wanita yang kukenal ini adalah figur ibu yang sangat baik. Ia memasak makanan bergizi setiap hari, ia meninggalkan keinginannya bekerja untuk anaknya, ia adalah ibu dengan ASI eksklusif untuk anaknya, dan ia telah menjadi istri dan ibu yang baik, saya yakin itu. Namun bukan hidup jika tanpa ujian. Semakin bertambah umurnya, semakin pintar ia bicara, semakin pintar ia berkelit, dan menghindar. Ia mulai mengerti apa yang disukainya, ia mulai meninggalkan apa yang tidak ia sukai. Sayang...