Skip to main content

ubur-ubur

Kelapangan dan kenyamanan itu benar - benar ujian.

Suatu kali saya pernah membaca kicauan seorang yang lebih muda dari saya, dan saya tau ia sangat patut jadi panutan. "mungkin yang membuat generasi kita akan hancur adalah kemalasannya" kira-kira seperti itu yang disebutkannya.
JLEB.
Si golongan darah O yang sedang dalam fase ubur-ubur, serta-merta tersedak dan tercekat.
Saya setuju dengan pemikirannya, dan tertampar langsung :)
Biasa naik sepeda atau angkutan umum, tiba-tiba jadi manja bawa mobil bapak
Biasa beli makan jalan kaki ke pasar dekat kantor, sekarang titip OB
Biasa shaum, sekarang jarang
Biasa masak, sekarang beli-beli aja
Biasa bangun pagi, sekarang molor setengah jam - satu jam
Biasa bangun malam, sekarang meski seperti dibangunkan tapi malah leyeh-leyeh
Biasa lari pagi, sekarang seperti banyak alasan untuk tidak keliling kampung
Biasa cuci mobil sendiri, sekarang 1001 alasan untuk bayar orang mencuci mobil
Biasa sampai kantor jam 7, sekarang matahari sudah hampir sepenggalah
Biasa sepedahan habis shubuh, sekarang boro-boro huh

Lembam sekali si ubur-ubur. Beberapa minggu seperti ini gawat sekali.
Badan menjadi berat dan kurang gerak. Pecut apa yang cocok buat si ubur-ubur.
SELF DISCIPLINE!


#note:
Fase ubur-ubur adalah dimana seseorang hidup seperti hanya mengambang, kehilangan antusiasme sejenak.


"....
Don't lose who you are in the blur of the stars!
Seeing is deceiving, dreaming is believing,
It's okay not to be okay.Sometimes it's hard to follow your heart.Tears don't mean you're losing, everybody's bruising,Just be true to who you are!
Brushing my hair, do I look perfect?
I forgot what to do to fit the mold, yeah!
The more I try the less it's working, yeah
'Cause everything inside me screams
No, no, no, no, no...


Yes, no's, egos, fake shows, like WHOA!
Just go, and leave me alone!
Real talk, real life, good love, goodnight,
With a smile, that's my home!
That's my home... "


Jessi J - Who you are

Comments

Anonymous said…
Aduh... JLEB nyos tiek
-annya, yang lagi jadi ubur-ubur-
haduh...
salam ubur-ubur.
atiek said…
huaaaahh iya ya.. (T.T)
toss ubur ubur anya, batbat!

meanwhile in parallel universe:
"aduh JLEB nyos nih Burcita!"
-uburwati yang lagi jadi manusia-

"haduh... salam manusia"

.. glenyes glenyes glenyes

Popular posts from this blog

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan

Kembali ke Kelas Inspirasi

  Apa yang pertama terlintas ketika mendengar Indonesia Mengajar? Anak SD, pendidikan, masyarakat yang mengajar. Begitu pula yang saya pikirkan ketika itu, berbagai orang bersedia mengajar untuk meningkatkan kondisi pendidikan di Indonesia.   Desember 2011 itu, kami sepakat untuk merangkul para ‘kelas menengah’ di kota besar untuk ikut andil dalam pembangunan pendidikan. Salut untuk ide Safira Ganis, Ika, dan teman-teman pengajar muda yang baru kembali dari tempat penugasan. Keceriaan itu disebut, Professional Volunteer Program (PVP). Untuk menyederhanakan narasi “membangun gerakan pendidikan masyarakat”, kita mengusung ide kegiatan relawan untuk menjadi gaya hidup “Loe gak keren kalau belum jadi relawan.”   Hasil pertemuan itu melahirkan  Kelas Inspirasi  sebagai wahana/alat/kendaraannya. Idenya sederhana, para kelas menengah pekerja ditantang untuk cuti sehari, berorganisasi dalam kelompok, mempersiapkan materi pengajaran sendiri, lalu mengajar tentang profesi

untuk mahasiswa ITB dari Rendra

saya rasa kita semua yang mengaku orang muda, berpendidikan, punya berjuta teori yang mau dibenturkan dengan dunia nyata, punya berbagai idealisme yang belum diwujudkan, yang masih diam sampai sekarang (seperti saya), yang mau berubah, yang mau bergerak untuk siapapun, bangsa, umat, atau diri sendiri.. harus baca puisi dari sastrawan Rendra ini, tanda bahwa 30 tahun mahasiswa masih menghadapi masalah dan dilema yang sama. . sampai kapan mau diam dibalik menara gading ini?? menghisap sebatang lisong melihat Indonesia Raya mendengar 130 juta rakyat dan di langit dua tiga cukung mengangkang berak di atas kepala mereka matahari terbit fajar tiba dan aku melihat delapan juta kanak - kanak tanpa pendidikan aku bertanya tetapi pertanyaan - pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet dan papantulis - papantulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan delapan juta kanak - kanak menghadapi satu jalan panjang tanpa pilihan tanpa pepohonan tanpa dangau persinggahan tanpa ada baya