Skip to main content

Per.ten.tang.an

Per.ten.tang.an berasal dari kata tentang.

Tentang  p 1 hal; perihal: ia tidak tahu apa-apa -- perkara itu; 2 terhadap: sikapnya -- pembentukan lembaga itu masih belum jelas; 3 dekat di depan (muka); berhadapan dng; tepat berseberangan: ia berdiri di -- jendela; 4 tepat (lurus) di atas: matahari sekarang berada -- kepala kita; 5 kira-kira (pd); kira-kira (di): kain panjangnya diikat di -- pinggang di luar kebayanya; 6 mengenai: pendapatnya -- masalah itu belum diumumkan;

Karena saya akan membahas pertentangan, maka arti yang ketiga akan saya gunakan.

per·ten·tang·an n 1 perihal bertentangan; perlawanan ; 2 perselisihan; pertikaian

Saya lebih sering menganggap pertentangan adalah hal yang perlu saya hindari. Terkadang pertentangan membuat kepala saya bergejolak, karena kurang jago jadi mudah terpancing marah, lalu berbuat sesuatu yang akan disesali, lalu lalu... ah pokoknya saya ingin pertentangan jauh-jauh dari hidup saya. Akhir-akhir ini pertentangan mulai tidak bisa dihindari, karena belum menemukan solusi paling jitu dan mutakhir saya tidak bicara banyak. 

Namun tiba-tiba, saya menemukan penjelasan menarik soal pertentangan dalam pidato inaugurasi Bung Hatta saat menjadi ketua Perhimpunan Indonesia. Pidato tersebut berjudul “Bangunan Ekonomi Dunia dan Pertentangan Kekuasaan”. Berikut sebagian uraian beliau:

Filsuf Heraclitus menyatakan bahwa segala yang hidup adalah hasil daripada pertentangan, ada yang menarik ada yang menolak.
...
Apabila Hegel membentangkan filosofinya tentang pengertian dengan metode dialektika, ia juga mau tak mau sampai pada teori pertentangan. Dialektikanya mengatakan bahwa segala berakhir, karena akhirnya menjadi sesuatu yang lain, dan kemudian ditegaskannya bahwa mengemukakan pertentangan adalah hukum pertama bagi kemajuan. Dengan tidak ada itu, tidak mungkin maju selangkah.
....
Maka banyaklah ahli pikir pada berbagai masa dan pembawaan, yang berpendapat bahwa pertentangan dengan perjuangan sebagai intisatinya menentukan perjuangan masyarakat. Mengetahui adanya pertentangan itu besar sekali artinya dalam perjuangan hidup. Ucapan struggle for life tidak saja menyatakan adanya perjuangan, tetapi juga menunjukkan pertentangan antara keperluan hidup dan pemuasannya. Sekarang dapatlah kita menyatakan kebenaran bahwa penghidupan manusia dikuasai oleh hukum pertentangan umum.

Apa benar uraian Heraclitus dan Hegel? Saya yakin tidak hanya mereka yang berpendapat serupa. Kalau saya mencoba mengingat pelajaran jaman sekolah dulu mengenai hukum aksi-reaksi. 

"To every Action there is always opposed an equal Reaction?
- Isaac Newton, Philosophiae Naturalis Principia Mathematica

Pada dasarnya, pertentangan tidak dapat terjadi jika tidak ada hal yang berlawanan. Ilmuwan Inggris penerima Nobel Fisika tahun 1933 menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. 



"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." 
(Al Qur'an, 36:36)
Maha Benar Allah SWT dengan segala firman-Nya

Berarti dapat dikatakan bahwa pendapat Heraclitus, Hegel, dan Newton serta Dirac serupa: pertentangan sangat esensial dalam hidup dan kemajuan. 

Masih relevankah menghindar dari pertentangan?
Jenis gaya apa yang sedang kita lakukan? mendorong maju atau menahannya ke belakang?

Penjelasan fisika
http://www.fisikanet.lipi.go.id/
     
     1. Gaya aksi reaksi terjadi secara berpasangan, arahnya berlawanan, besarnya sama, dan bekerja pada benda yang berbeda.
     2.  Terdapat tiga pasangan aksi-reaksi yang berarah horizontal pada gambar diatas. Pertama, pasangan aksi-reaksi gaya aksi dorongan Anda (panah merah sedang) dengan gaya reaksi dorongan balik balok pada Anda (biru sedang). Kedua, pasangan aksi-reaksi gaya aksi kaki Anda pada tanah (panah biru panjang) dan gaya reaksi tanah pada Anda (merah panjang). Ketiga gaya aksi balok pada tanah (merah pendek) dan gaya reaksi tanah pada balok (biru pendek). Gaya reaksi tanah pada benda juga dikenal sebagai gaya gesekan.
    3.  Terdapat dua gaya pada balok B yakni gaya dorong Anda (merah) dan gaya gesek (biru). Karena gaya merah (ke kanan) lebih besar daripada gaya biru (ke kiri) maka ada resultan gaya ke kanan.



Comments

Popular posts from this blog

Udar Rasa

Ada sebuah kolom di koran Kompas bernama Udar Rasa. Minggu ini teman saya, ika , mencuplik kalimat dari sana, dan saya penasaran. Minggu ini ditulis oleh Bre Redana. Berikut paragraf dari kolom tersebut yang saya suka: "Belajarlah pada alam. Sebagaimana sungai-sungai makin dangkal karena morat maritnya hutan-hutan dan gunung-gunung, hidup kita juga semakin dangkal. Seiring proses pendangkalan, masyarakat bertransformasi dari pengertian komunitas menjadi penggembira, pemandu sorak.  Begitu pun individu. Identitas individu sebagai entitas darah, daging, akal-budi, spirit, roh, bertransformasi menjadi identitas digital. Dalam identitas digital individu bisa menyaru sebagai lelaki, perempuan, kelompok, benda, pokoknya apa saja. Ini mengingatkan pada raksasa-raksasi dalam pewayangan, yang sanggup muncul dan menghilang, berubah-ubah bentuk menjadi apa saja. Gema suara mereka tak terukur.  Seperti sungai dangkal berbuih-buih, pemandu sorak dalam identitas digital ini memang

Kembali ke Kelas Inspirasi

  Apa yang pertama terlintas ketika mendengar Indonesia Mengajar? Anak SD, pendidikan, masyarakat yang mengajar. Begitu pula yang saya pikirkan ketika itu, berbagai orang bersedia mengajar untuk meningkatkan kondisi pendidikan di Indonesia.   Desember 2011 itu, kami sepakat untuk merangkul para ‘kelas menengah’ di kota besar untuk ikut andil dalam pembangunan pendidikan. Salut untuk ide Safira Ganis, Ika, dan teman-teman pengajar muda yang baru kembali dari tempat penugasan. Keceriaan itu disebut, Professional Volunteer Program (PVP). Untuk menyederhanakan narasi “membangun gerakan pendidikan masyarakat”, kita mengusung ide kegiatan relawan untuk menjadi gaya hidup “Loe gak keren kalau belum jadi relawan.”   Hasil pertemuan itu melahirkan  Kelas Inspirasi  sebagai wahana/alat/kendaraannya. Idenya sederhana, para kelas menengah pekerja ditantang untuk cuti sehari, berorganisasi dalam kelompok, mempersiapkan materi pengajaran sendiri, lalu mengajar tentang profesi

Idola Cilik, sudahkah adil?

Sore ini selepas pergi bersama teman untuk menonton pertandingan tenis, saya menemukan para penghuni kos sedang berkumpul di ruang tengah untuk menyaksikan idola cilik. Saya merasa kangen nonton acara ini, karena dulu saat belum masuk babak 14 besar,saya sering sekali menonton acara ini.  Sebuah ajang bagus untuk pengembangan minat dan bakat anak-anak, sekaligus memberikan inspirasi bagi ribuan pemirsa kecil lainnya yang terlalu bingung dijejali sinetron-monolog-yang-mengumbar-gambar-orang-melotot. Lucu dan menyenangkan sekali pada awalnya, hingga pada sore ini pandangan saya terusik pada sistem eliminasi idola cilik. Menit demi menit saya mencoba menikmati rangkaian babak hasil "result show", tapi yang berputar di kepala saya hanya "kenapa begini? kenapa begitu?" Berdasarkan informasi yang saya kumpulkan dari teman-teman kos yang mendukung Cakka dan Obiet, serta satu orang yang mendukung Irsyad. Saya coba buatkan rangkaiannya. Para kontestan cilik diberi kesempatan