"Dia memberimu dengan penolakan, dan menolakmu dengan pemberian " Tidak bisa dihitung berapa kali saya mengeluh, perihal yang pelik sampai sepele. Tapi kalimat itu menyentak saya, hari minggu kemarin, di majelis pagi. Hidup memang selalu melempar kita dengan batu. Pemahaman kita tentang hidup berawal dari tempat yang rendah. Ketika kita sibuk dengan masalah sendiri, karena sebatas itulah pengetahuan kita. Lalu batu-batu mulai dilemparkan, ada yang besar, ada yang kecil. Seperti anak-anak kecil kita marah karena sakit, dan bertanya kenapa batu? Di tempat-tempat kita yang rendah, kita hanya bisa melihat dan mendengar diri kita sendiri. Kadang marah kemudian lelah. Kemudian kita putuskan untuk berpijak di atas batu-batu itu, kadang tergelincir. Pondasi-pondasi pun terbangun, dan pandangan kita semakin tinggi. Dengan batu-batu yang terus dilempar, tempat kita sedikit-demi sedikit menjadi lebih tinggi. Kita mulai mendengar beragam suara, dengan pandang
seperti jeda antar kata untuk memberi makna