Diet dan fitness (entah kenapa saya posting ini.. hehehehe..) Judulnya metropolis sekali ya. Tetapi itulah yang sedang saya lakukan sebulan terakhir ini. Namun apa mau dikata, metabolisme tubuh yang tampaknya masih senang dengan bentuk gempal ini sulit kompromi. Kenapa pula tiba-tiba saya melakukan hal-hal yang sangat perkotaan? sementara dari dulu saya sering sekali memarahi teman yang malas makan (hey, sakit maag itu beneran nyebelin lho!) dan gak ngerti kenapa ada orang mengukur lingkar-lingkar bagian tubuhnya begitu sering. Pertama, diet yang saya lakukan mungkin bisa tidak disebut diet, karena porsi makan pagi dan siang hanya dikurangi sedikit. Apalagi kalau sarapan saya agak "menggila" karena lampu hijau dari mbak stella (instruktur aerobik) alasannya aktivitas seharian perlu backup kalori yang cukup *di poin ini saya setuju abeesss!!*. Makan siang, nasi dikurangi, sebenarnya itu juga tidak terlalu memberatkan. Lagipula Rasul berkata "makanlah sebelum lapar
seperti jeda antar kata untuk memberi makna