Ramadhan belum saja mulai, Sya'ban pun belum akhir tapi berita berdesakan mengantri zakat sudah muncul di televisi. Cerita sama yang terus berulang, pengusaha muslim yang membagikan zakat pribadi pada ribuan rakyat miskin. Tebal-tebal sekali lembaran 10 ribu dan 20 ribu yang tersembul di kantong baju taqwa (koko) nya. Tak ketinggalan kilatan lampu dan kamera yang siap menangkap momen-momen 'mengharukan' ini. " Tuanku Haji, sedekahkan harta dengan cara yang memanusiakan manusia: anda dan penerimanya. " Yah, saya memang sinis. Mohon maafkan kesalahan saya dari tulisan dan lisan saya yang sering sembrono. Lidah tak bertulang, tulisan tak kenal siapa yang membacanya. Semoga saja hal-hal yang kurang berkenan hanya karena kurangnya pengetahuan bukan lemahnya iman. Selamat datang Ramadhan. :)
seperti jeda antar kata untuk memberi makna